VideoTentang materi Tirani matahari Terbit .Video ini disusun untuk melengkapi tugas sejarah wajib Indonesia .Penyusun- Selvi RifantiTerima kasih
Selamat datang di kelas 11 semester 2 guys! Bagaimana setengah tahun pembelajaran kemarin? Semoga kamu masih semangat dan jangan pernah bosen untuk belajar Sejarah Indonesia ya! Nah, hari ini kita akan melanjutkan materi Sejarah Indonesia kelas 11 bab 5 mengenai Tirani Matahari Terbit. Siapa itu Tirani Matahari Terbit? Yuk, langsung simak ulasannya di bawah ini ya. Kedatangan “saudara tua” sebagaimana Jepang menyebut dirinya, mula-mula disambut dengan penuh harapan, tetapi kemudian mengecewakan rakyat. Meskipun demikian, pendudukan Jepang membuka sejarah baru bagi Imran,“Perang Pasifik, dan Jatuhnya Rezim Kolonial Belanda” dalam Taufik Abdullah dan Lapian ed, 2012 A. Kedatangan Jepang ke Indonesia 1. Masuknya Jepang ke Indonesia Sejak pengeboman Pearl Harbour oleh angkatan Perang Jepang pada 8 Desember 1941, serangan terus dilancarkan terhadap angkatan laut Amerika Serikat di Pasifik. Serangan-serangan itu seolah-olah tak dapat dibendung oleh Amerika Serikat. 2. Sambutan Rakyat Indonesia Kedatangan Jepang di Indonesia pada awalnya disambut dengan senang hati oleh rakyat Indonesia. Jepang dielu-elukan sebagai “Saudara Tua” yang dipandang dapat membebaskan bangsa Indonesia dari kekuasaan Belanda. Sikap simpatik bangsa Indonesia terhadap Jepang antara lain juga dipengaruhi oleh kepercayaan ramalan Jayabaya. 3. Pembentukan Pemerintahan Militer Di seluruh Kepulauan Indonesia bekas Hindia Belanda itu wilayahnya dibagi menjadi tiga wilayah pemerintahan militer. Pemerintahan militer Angkatan Darat, yaitu Tentara Kedua Puluh Lima Tomi Shudan untuk Sumatra. Pusatnya di militer Angkatan Darat, yaitu Tentara Keenam Belas Asamu Shudan untuk Jawa dan militer Angkatan Laut, yaitu Armada Selatan Kedua untuk daerah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. 4. Pemerintahan Sipil Untuk mendukung kelancaran pemerintahan pendudukan Jepang yang bersifat militer, Jepang juga mengembangkan pemerintahan sipil. Pada bulan Agustus 1942, pemerintahan militer berusaha meningkatkan sistem pemerintahan, antara lain dengan mengeluarkan UU No. 27 tentang aturan pemerintahan daerah dan dimantapkan dengan UU No. 28 tentang pemerintahan shu serta tokubetsushi. B. Organisasi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang 1. Organisasi yang Bersifat Sosial Kemasyarakatan a. Gerakan Tiga A Untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia, Jepang membentuk sebuah perkumpulan yang dinamakan Gerakan Tiga A 3A. Perkumpulan ini dibentuk pada tanggal 29 Maret 1942. Sesuai dengan namanya, perkumpulan ini memiliki tiga semboyan, yaitu Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Pemimpin Asia. b. Pusat Tenaga Rakyat Putera “Gerakan Tiga A” dinilai gagal oleh Jepang. Kemudian Jepang berusaha mengajak tokoh pergerakan nasional untuk meningkatkan kerja sama. Jepang kemudian mendirikan organisasi pemuda, c. Majelis Islam A’la Indonesia MIAI dan Majelis Syura Muslimin Masyumi Berbeda dengan pemerintah Hindia Belanda yang cenderung anti terhadap umat Islam, Jepang lebih ingin bersahabat dengan umat Islam di Indonesia. Jepang sangat memerlukan kekuatan umat Islam untuk membantu melawan Sekutu. Oleh karena itu, sebuah organisasi Islam MIAI yang cukup berpengaruh pada masa pemerintah kolonial Belanda, mulai dihidupkan kembali oleh pemerintah pendudukan Jepang. Pada tanggal 4 September 1942 MIAI diizinkan aktif kembali. d. Jawa Hokokai Tahun 1944, situasi Perang Asia Timur Raya mulai berbalik, tentara Sekutu dapat mengalahkan tentara Jepang di berbagai tempat. Hal ini menyebabkan kedudukan Jepang di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Oleh karena itu, Panglima Tentara ke-16, Jenderal Kumaikici Harada membentuk organisasi baru yang diberi nama Jawa Hokokai Himpunan Kebaktian Jawa. Adapun program-program kegiatan Jawa Hokokai sebagai berikut melaksanakan segala tindakan dengan nyata dan ikhlas demi pemerintah Jepangmemimpin rakyat untuk mengembangkan tenaganya berdasarkan semangat persaudaraan, danmemperkokoh pembelaan tanah air 2. Organisasi Semi Militer a. Pengerahan Tenaga Pemuda Kelompok pemuda memegang peranan penting di Indonesia, apalagi melihat jumlahnya yang cukup besar. Menurut penilaian Jepang, para pemuda apalagi yang tinggal di daerah perdesaan, belum terpengaruh oleh alam pikiran Barat. Mereka secara fisik cukup kuat, semangat, dan pemberani. b. Organisasi Seinendan Seinendan Korps Pemuda adalah organisasi para pemuda yang berusia 14-22 tahun. Pada awalnya, anggota Seinendan orang pemuda dari seluruh Jawa. Tujuan dibentuknya Seinendan adalah untuk mendidik dan melatih para pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri. c. Keibodan Organisasi Keibodan Korps Kewaspadaan merupakan organisasi semimiliter yang anggotanya para pemuda yang berusia antara 25-35 tahun. Ketentuan utama untuk dapat masuk Keibodan adalah mereka yang berbadan sehat dan berkelakuan baik. d. Barisan Pelopor Pada pertengahan tahun 1944, diadakan rapat Chuo-Sangi-In Dewan Pertimbangan Pusat. e. Hizbullah Pada tanggal 7 September 1944, PM Jepang, Kaiso mengeluarkan janji tentang kemerdekaan untuk Indonesia. Sementara keadaan di medan perang, Jepang mengalami berbagai kekalahan. 3. Organisasi Militer a. Heiho Heiho Pasukan Pembantu adalah prajurit Indonesia yang langsung ditempatkan di dalam organisasi militer Jepang, baik Angkatan Darat maupun Angkatan Laut. b. PETA Sekalipun tidak dapat dilepaskan dari rasa ketakutan akan adanya serangan Sekutu, Jepang berusaha agar Indonesia dapat dipertahankan dari serangan Sekutu. Heiho sebagai pasukan yang terintegrasi dengan pasukan Jepang masih dipandang belum memadai. Jepang masih berusaha agar ada pasukan yang secara konkret mempertahankan Indonesia. Sehingga, terbentuklah PETA Pembela Tanah Air. C. Pengerahan dan Penindasan Versus Perlawanan 1. Ekonomi Perang Selama masa pendudukan Jepang di Indonesia, diterapkan konsep “Ekonomi perang”. Artinya, semua kekuatan ekonomi di Indonesia digali untuk menopang kegiatan perang. Perlu dipahami bahwa sebelum memasuki PD II, Jepang sudah berkembang menjadi negara industri dan sekaligus menjadi kelompok negara imperialis di Asia. 2. Pengendalian di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Jepang mulai membatasi kegiatan pendidikan. Jumlah sekolah juga dikurangi secara drastis. Jumlah sekolah dasar menurun dari menjadi buah. Sekolah lanjutan menurun dari 850 menjadi 20 buah. Kegiatan perguruan tinggi boleh dikatakan macet. Jumlah murid sekolah dasar menurun 30% dan jumlah siswa sekolah lanjutan merosot sampai 90%. 3. Pengerahan Romusa Berbagai kebijakan dan tindakan Jepang seperti disebutkan di atas telah membuat penderitaan rakyat. Rakyat petani tidak dapat berbuat banyak kecuali harus tunduk kepada praktik-praktik tirani Jepang. 4. Perang Melawan Sang Tirani Jepang yang mula-mula disambut dengan senang hati, kemudian berubah menjadi kebencian. Rakyat bahkan lebih benci pada pemerintah Jepang daripada pemerintah Kolonial Belanda. Jepang seringkali bertindak sewenangwenang. Rakyat tidak bersalah ditangkap, ditahan, dan disiksa. Kekejaman itu dilakukan oleh kenpetai polisi militer Jepang. Aceh Angkat SenjataPerlawanan di SingaparnaPerlawanan di IndramayuRakyat Kalimantan Angkat SenjataPerlawanan Rakyat Irian BaratPeta di Blitar Angkat Senjata D. Drama Akhir Sang Tirani 1. Akibat Pendudukan Jepang di Indonesia a. Bidang Politik Dalam bidang politik, Jepang melakukan kebijakan dengan melarang penggunaan bahasa Belanda dan mewajibkan penggunaan bahasa Jepang. b. Keadaan Sosial-Budaya dan Ekonomi Guna membiayai Perang Pasifik, Jepang mengerahkan semua tenaga kerja dari Indonesia. Mereka dikerahkan untuk membuat benteng-benteng pertahanan. Mula-mula tenaga kerja dikerahkan dari Pulau Jawa yang padat penduduknya. c. Pendidikan Pada masa pendudukan Jepang, keadaan pendidikan di Indonesia semakin memburuk. Pendidikan tingkat dasar hanya satu, yaitu pendidikan enam tahun. Dalam bidang birokrasi, dengan dikeluarkannya UU no. 27 tentang Aturan Pemerintah Daerah dan UU No. 28 tentang Aturan Pemerintah Syu dan Tokubetshu Syi, maka berakhirlah pemerintahan sementara 2. Janji Kemerdekaan Pada tahun 1944, Jepang terdesak, Angkatan Laut Amerika Serikat berhasil merebut kedudukan penting Kepulauan Mariana, sehingga jalan menuju Jepang semakin terbuka. Jenderal Hideki Tojo pun kemudian digantikan oleh Jenderal Kuniaki Kaiso sebagai perdana menteri. 3. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI BPUPKI kemudian dibubarkan setelah tugas-tugasnya selesai. Selanjutnya dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI pada 7 Agustus 1945. Badan itu beranggotakan 21 orang. Mereka terdiri dari 12 orang wakil dari Jawa, tiga orang wakil dari Sumatra, dan dua orang dari Sulawesi dan masing-masing satu orang dari Kalimantan, Sunda Kecil, Maluku, dan golongan penduduk Cina, ditambah enam orang tanpa izin dari pihak Jepang. Daftar Pustaka Sardiman AM, dan Amurwani Dwi Lestariningsih. 2017. Sejarah Indonesia Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
Penyebabterjadinya Matahari tengah malam sehubungan dengan gerakan rotasi Bumi dan gerak revolusi Bumi. Namun urusan itu tidaklah cukup, kemiringan Bumi sebesar 23,5 derajat ternyata pun menjadi penyebab terjadinya Matahari Tengah Malam. Saat Bumi bergerak mengelilingi Matahari dan wilayah unsur utara Bumi atau belahan Bumi bagian unsur utara

Salah satu materi sejarah di kelas 11 yaitu tirani matahari terbit. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas rangkuman materi tirani matahari agar kamu bisa mengetahui poin penting yang perlu kamu pahami pada materi tersebut. Apa itu Tirani Matahari Terbit?Bagaimana Kedatangan Saudara Tua ke Indonesia?Pembentukan Pemerintahan MiliterOrganisasi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang Apa itu Tirani Matahari Terbit? Tirani dalam KBBI diartikan sebagai kekuasaan yang digunakan sewenang-wenang. Tirani dalam hal ini digunakan sebagai kata yang menggambarkan tindakan otoriter dan kekejaman Jepang di Indonesia. Matahari Terbit adalah penamaan untuk negara Jepang. Penamaan ini didasarkan letak Jepang jika dilihat dari Indonesia berada di arah timur, seperti saat matahari terbit. Maka pada materi tirani matahari terbit ini akan dibahas terkait penjajahan Jepang di Indonesia. Bagaimana Kedatangan Saudara Tua ke Indonesia? Saudara tua atau Jepang, adalah salah satu penjajah Indonesia. Sejak negara ini berkembang menjadi negara industri, ia membutuhkan daerah untuk dimanfaatkan sumber daya alamnya, salah satunya Indonesia yang memang kaya akan hasil alam. Awal kedatangan Jepang disambut hangat oleh bangsa Indonesia. Kala itu, Jepang dianggap saudara tua yang dapat membebaskan Indonesia dari penjajahan Belanda. Hal ini diperkuat pula oleh ramalan Jayabaya tentang pulau Jawa yang akan dikuasai oleh orang berkulit putih. Jepang masuk ke Indonesia pada tahun 1942. Awalnya, Jepang mendarat di Ambon dan seluruh Maluku kemudian perlahan-lahan menguasai sebagian besar wilayah Indonesia. Pada tanggal 8 maret 1942, Belanda menandatangani penyerahan tidak bersyarat Indonesia kepada Jepang. Pembentukan Pemerintahan Militer Pemerintah Jepang membentuk pemerintahan militer di Indonesia dengan melibatkan penduduk lokal. Di seluruh kepulauan Indonesia, dibentuk tiga wilayah pemerintahan militer, yaitu Pemerintahan militer Angkatan Darat yang pusatnya di Bukit tinggi. Pemerintahan militer ini adalah Tentara Kedua Puluh Lima Tomi Shudan untuk Sumatera. Pemerintahan militer Angkatan Darat yang pusatnya di Jakarta yang kemudian kekuatannya ditambah dengan Angkatan Laut Dai Ni Nankenkantai. Pemerintahan militer ini adalah Tentara Keenam Belas Asamu Shudan untuk Jawa dan Madura. Kekuatannya kemudian ditambah Pemerintahan militer Angkatan Laut, yaitu Armada Selatan Kedua yang pusatnya di Makassar untuk daerah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Organisasi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang Jepang membentuk berbagai jenis organisasi pada saat pendudukannya, diantaranya yaitu yang Sifatnya Sosial Kemasyarakatan Terdapat berbagai organisasi yang sifatnya sosial kemasyarakatan, diantaranya gerakan tiga A, gerakan tenaga rakyat Putera, Jawa hokokai, Majelis Islam A’la Indonesia MIAI dan Majelis Syura Muslimin Masyumi. Semi Militer Beberapa Organisasi bentukan Jepang yang sifatnya semi militer, diantaranya seinendan, keibodan, Pengerahan Tenaga Pemuda, Hizbullah, barisan pelopor. Itulah rangkuman materi tirani matahari terbit. Semoga bermanfaat dan membuat kamu lebih paham terkait materi tersebut.

Kendatisempat dirusak oleh pemerintah Jepang yang represif, terutama dengan adanya program romusa, dorongan dan gerakan untuk mencapai kemerdekaan tetap digencarkan oleh kaum pergerakan secara terang-terang-terangan maupun “bawah tanah” (Taufik Abdullah dan A.B. Lapian, (ed) 2012). (3) TIRANI MATAHARI TERBIT. Menganalisis Kedatangan Saudara.
BAB V TIRANI MATAHARI TERBITKompetensi Menganalisis sifat pendudukan Jepang dan respon bangsa Menalar sifat pendudukan Jepang dan respon bangsa Indonesia dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarahSejarah IndonesiaPETA KONSEP TIRANI MATAHARI TERBITAmbisi Imperialisme dan Fasisme Jepang pada saat Perang Dunia II Kemenangan Jepang dalam Perang Asia Timur RayaKedatangan Saudara TuaPerkembangan OrganisasiKebijakan ekonomi perang & Pergerakan Masapengerahan romusa Pendudukan Jepangpenderitaan rakyatProyekPengerahan dan Penindasan versus Perlawanan206 Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAKARTI PENTINGBelajar sejarah Indonesia pada masa pendudukan Jepang ini sangat penting karena di samping mendapatkan pemahaman tentang berbagai perubahan seperti dalam tata pemerintahan dan kemiliteran, juga mendapatkan pelajaran tentang nilai-nilai keuletan, kerja keras dari para pejuang, serta pengorbanan dan keteguhan untuk mempertahankan kebenaran dan hak asasi Ke-16 90 menit “Perang Dunia II dan Datangnya Jepang ke IndonesiaA. PengantarPertemuan minggu ke-16 ini merupakan wahana dialog untuk lebih memantapkan proses pembelajaran Sejarah Indonesia yang akan dilakukan pada waktu-waktu berikutnya. Pertemuan minggu kesembilanbelas ini merupakan pertemuan pertama dari tengah tahun kedua. Pada pertemuan pertama tengah tahun kedua ini akan membahas kaitan antara Perang Dunia II dengan datang Jepang ke Indonesia. Pada pertemuan ini guru dapat menunjukkan bagaimana dominannya pengaruh Jepang di negara kita sekarang, terutama dalam bidang ekonomi. Sebut saja produk-produk Jepang yang membanjiri pasar di Indonesia seperti berbagai macam alat transportasi dengan merk-merk yang begitu familiar di kalangan masyarakat seperti Honda, Yamaha, Toyota. Bahkan sekarang juga termasuk jenis makanan Jepang. Hal ini dapat digunakan untuk apersepsi lihat Buku Siswa. Pembelajaran ini juga memberikan gambaran bagi para siswa bahwa negara yang wilayahnya tidak begitu luas tetapi dengan semangat kerja keras dan teknologi yang dikuasai dapat mengalahkan beberapa negara IndonesiaB. Tujuan PembelajaranSetelah mengkuti kegiatan pembelajaran ini siswa mampu1. Menganalisis latar belakang Jepang melibatkan diri dalam PD Menganalisis beberapa kemenangan Jepang dan proses masuknya ke Indonesia3. Menganalisis keterkaitan antara PD II dengan masuknya Jepang ke Indonesia4. Menyusun karangan sejarah dengan judul “PD II Pintu Pembuka Datangnya Jepang ke Indonesia”C. Materi Pembelajaran1. Latar belakang Jepang melibatkan diri dalam PD II2. Beberapa kemenangan Jepang dan proses masuknya ke Indonesia3. Keterkaitan antara PD II dengan masuknya Jepang ke Indonesia Materi pembelajaran ini secara garis besar terdapat pada Buku SiswaBS pada bab V sub A. Guru juga dapat menggunakan buku dan bahan lain yang Model dan Pembelajaran• Model learning community dengan diskusi kelompok atau group resumeKegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan tiga tahap pendahuluan, kegiatan inti, dan Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAKKegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan 10 menita. Guru meminta salah seorang siswa untuk Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar kerapian, kebersihan ruang kelas, presensi, media, dan alat serta buku yang diperlukan.c. Guru menyampaikan topik tentang Perang Dunia II dan datangnya Jepang ke Guru memberikan motivasi kepada siswa agar bersyukur bisa bersekolah, apalagi kalau dibandingkan dengan zaman penjajahan Jepang Guru membagi kelas dalam kelompok kecil 5 – 6 orang, menjadi kelompok I, II, III, IV, V dan Inti 65 menita. Para siswa sudah siap di kelompok Guru menayangkan beberapa gambar misalnya seperti contoh Guru meminta siswa mengamati baik-baik gambar yang ditayangkan/ ditunjukkan guru Guru mendorong agar siswa bertanya seputar gambar tersebutSumber Indonesia Dalam Arus Sejarah , 2012 Gambar Pemboman Pearl HabourSejarah IndonesiaSumber Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala, 2011. Gambar Kedatangan Jepang ke Indonesiae. Guru secara singkat merespon berbagai pertanyaan yang muncul dari siswa, dan menegaskan kembali pentingnya topik tentang kedatangan Jepang ke Indonesia. Begitulah Tuhan Yang Maha Esa menguji kesabaran dan daya juang bangsa Indonesia. Setelah ratusan tahun dijajah bangsa Barat kemudian datang bangsa satu rumpun Asia, tetapi juga berperilaku sebagai penjajah. Sungguh kita patut bersyukur karena bangsa ini lulus diuji kesabarannya dengan tetap kerja keras dan gigih berjuang untuk meraih cita-cita kemerdekaan. Buktinya rakyat Indonesia di bawah para tokoh pejuang tetapi istiqomah berjuang melawan penjajahan sampai terwujud cita-cita bersama yakni kemerdekaan. Kalau tidak sabar pasti bangsa ini sudah banyak yang menjadi antek-antek penjajah dan lebih baik menyerah kepada penjajah. Nah, buktinya kebanyakan rakyat Indonesia tidak mau menyerah apalagi menjadi antek Guru menegaskan model pembelajaran yang akan dilaksanakan, yakni dengan model learning community dan melalui diskusi Setiap kelompok mendapatkan tugas melakukan eksplorasi dan menganalisis melalui diskusi Kelompok 1 dan 2 bertugas mendiskusikan dan merumuskan materi tentang latar belakang mengapa Jepang melibatkan diri dalam PD Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAK2. Kelompok 3 dan 4 berdiskusi dan menunjukkan berbagai kemenangan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya dan proses masuknya Jepang ke Kelompok 5 dan 6 mendiskusikan dan merumuskan tentang keterkaitan antara PD II dengan masuknya Jepang ke Presentasi masing-masing kelompok dalam rangka mengomunikasikan hasil karya kelompok masing-masing masalah diwakili satu kelompok, misalnya untuk masalah I tentang latar belakang mengapa Jepang melibatkan dalam PD II diwakili kelompok 2, dan begitu seterusnya. Pada saat kelompok tertentu presentasi kelompok yang lain dapat bertanya, demikian sampai masing-masing mendapat Penutup 15 menita. Klarifikasi dan kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi tentang Perang Dunia II dan masuknya Jepang ke Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran dan pelajaran apa yang akan diperoleh setelah belajar tentang topik pembelajaran Guru sekali lagi menegaskan agar para siswa tetap bersyukur kepada Tuhan Yang Esa yang telah memberikan kesabaran dan keuletan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah sehingga tidak mudah Sebagai umpan balik guru mengajukan pertanyaan secara acak kepada siswa, misalnya sebagai berikut1 Mengapa Jepang melibatkan diri dalam PD II 2 Mengapa Jepang begitu cepat menguasai Kepulauan Indonesia?TugasBuatlah peta jalur gerakan masuknya tentara Jepang dari Asia Tenggara kemudian memasuki Kepulauan Indonesia! Kamu dapat mempelajari buku- buku sejarah yang ada di perpustakaan IndonesiaE. Penilaian Hasil BelajarPenilaian dilakukan menggunakan penilaian otentik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Format penilaian Penilaian SikapSikap SosialSkor No NamaKerjaMensyukuri JujurHarga diriKeterangana. Sikap Spiritual Indikator sikap spiritual “mensyukuri”• Rajin menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya. •Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran. •Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut.• Mengucapkan syukur atas karunia Tuhan, dan menerima dengan senang apa yang telah pemberian skor sikap spiritual4 = jika siswa melakukan 4 dari empat kegiatan tersebut3 = jika siswa melakukan 3 dari empat kegiatan tersebut2 = jika siswa melakukan 2 dari empat kegiatan tersebut1 = jika siswa melakukan salah satu dari empat kegiatan tersebut212 Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAK 212 Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAK1 Sikap jujur Indikator sikap sosial “jujur”• Tidak bohong, mengemukakan pendapatnya tentang sesuatu sesuai dengan apa yang diyakininya• Mau bercerita tentang kesulitan dan kelemahannya, mau menerima pendapat temannya• Tidak menyontek/tidak meniru pekerjaan temannya dalam mengerjakan tugas/tidak plagiarisme• Terus terang, menyatakan dengan sesungguhnya apa yang telah terjadi atau yang dialaminyaRubrik pemberian skor sikap santun4 = jika siswa melakukan 4 dari empat kegiatan tersebut3 = jika siswa melakukan 3 dari empat kegiatan tersebut2 = jika siswa melakukan 2 dari empat kegiatan tersebut1 = jika siswa melakukan salah satu dari empat kegiatan tersebut 2Sikap kerja sama Indikator sikap sosial “kerja sama”• Senang membantu sesama •Selalu aktif dalam kegiatan sekolah •Bersikap ramah dan bersahabat •Menjaga toleransi Rubrik pemberian skor4 = jika siswa melakukan 4 dari empat kegiatan tersebut3 = jika siswa melakukan 3 dari empat kegiatan tersebut2 = jika siswa melakukan 2 dari empat kegiatan tersebut1 = jika siswa melakukan salah satu dari empat kegiatan tersebut3 Sikap harga diri sebagai orang Indonesia Indikator sikap “harga diri” •Bersikap menolak intervensi asing •Mencintai produk dalam negeriSejarah Indonesia• Menghargai dan memelihara karya-karya sekolah •Menjaga nama baik diri sendiri dan institusinya Rubrik pemberian skor4 = jika siswa melakukan 4 dari empat kegiatan = jika siswa melakukan 3 dari empat kegiatan tersebut2 = jika siswa melakukan 2 dari empat kegiatan tersebut1 = jika siswa melakukan salah satu dari empat kegiatan tersebut2. Penilaian PengetahuanNoButir Instrumen1 Jelaskan latar belakang Jepang melibatkan diri dalam PD II!2 Jelaskan posisi Pearl Harbour bagi Jepang!3 Jelaskan tentang berbagai kemenangan Jepang dalam PD II di kawasan Pasifik, kemudian sampai ke Asia Tenggara dan akhirnya memasuki Indonesia!4 Jelaskan keterkaitan antara PD II dengan datangnya Jepang ke Indonesia!Apa yang dimaksud dengan Hakko ichiu? Nilai = jumlah skor3. Penilaian KeterampilanSiswa diminta untuk melakukan pengamatan, wawancara dan membuat laporan tentang situs dan atau peristiwa yang terjadi pada masa penjajahan Jepang yang ada di Jumlah No Nama SiswaRelevansi Kelengkapan1-41-41-4 skor214 Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAK5 dstNilai = Jumlah skor dibagi 3Keterangana. Kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sebagai cara siswa mengumpulkan informasi faktual dengan memanfaatkan indera penglihatan, pembau, pendengar, pengecap dan peraba. Maka secara keseluruhan yang dinilai adalah HASIL pengamatan berupa informasi bukan CARA Relevansi, kelengkapan, dan kebahasaan diperlakukan sebagai indikator penilaian kegiatan mengamati. •Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan fakta yang diamati dengan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Kompetensi Dasar.• Kelengkapan dalam arti semakin banyak komponen fakta yang terliput atau semakin sedikit sisa residu fakta yang tertinggal.• Kebahasaan menunjukan bagaimana siswa mendeskripsikan fakta-fakta yang dikumpulkan dalam bahasa tulis yang efektif tata kata atau tata kalimat yang benar dan mudah dipahami.b. Skor terentang antara 1 – 44 = Sangat Baik4. Penilaian untuk Kegiatan Diskusi Mende- Berargu- Berkon- Jumlah NO Nama nikasikan ngarkan mentasitribusi skorSejarah Indonesia5 dstNilai = Jumlah skor dibagi 3Keterangana. Keterampilan mengomunikasikan adalah kemampuan siswa untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang Keterampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan siswa untuk tidak menyela, memotong, atau menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan siswa dalam mengemukakan argumentasi logis ketika ada pihak yang bertanya atau mempertanyakan Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan siswa memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah ke penarikan kesimpulan termasuk di dalamnya menghargai perbedaan Skor terentang antara 1 – 44 = Sangat Baik5. Penilaian PresentasiMemvisual-Merespon Jumlah No Nama1-4 skor1-4216 Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAK5 dstNilai= Jumlah skor dibagi 3Keterangana. Keterampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara Keterampilan memvisualisasikan berkaitan dengan kemampuan siswa untuk membuat atau mengemas informasi seunik mungkin, semenarik mungkin, atau sekreatif Keterampilan merespon adalah kemampuan siswa menyampaikan tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara Skor terentang antara 1 – 44 = Sangat BaikEkuivalensi kurang = 1 - 55; cukup = 56 - 65; baik = 66 - 79; sangat baik = 80 - 100Pembelajaran Ke-17 90 menit “Awal Pemerintahan Fasis Jepang di Indonesia”A. PengantarPertemuan minggu kedua, ini bertepatan dengan pertemuan minggu ke-17 yang akan mengkaji masa awal pemerintahan Fasis Jepang di Indonesia. Guru dalam hal ini perlu menegaskan tentang kedatanganSejarah IndonesiaJepang yang pada awalnya memberi hati kepada rakyat Indonesia, sehingga kedatangannya diterima baik oleh rakyat. Dengan propaganda “Jepang sebagai saudara tua” berhasil memikat rakyat, tetapi semua hanya tipu daya kaum penjajah. Karena pada akhirnya Jepang juga begitu kejam tidak ada bedanya dengan Belanda. Hal ini perlu disadari oleh para siswa pentingnya belajar dari sejarah, bukan sekedar belajar pelajaran sejarah. Pada zaman Belanda dulu awalnya para penjajah bersikap baik, tetapi ternyata seiring berjalannya waktu penjajah sangat licik. Itu adalah pengalaman sejarah yang harus diingat dan ternyata hal ini terjadi lagi di zaman Jepang. Sekali lagi ini sebuah pengalaman sejarah yang harus menjadi pelajaran buat kita semua. Melalui topik pembelajaran “Awal pemerintahan Fasis Jepang di Indonesia” para siswa akan menyadari betul tentang pentingnya sadar Tujuan PembelajaranSetelah mengkuti kegiatan pembelajaran ini siswa mampu1. Menganalisis propaganda “saudara tua” dan “ Pan Asia”.2. Menganalisis pembentukan pemerintahan Menganalisis pembentukan pemerintahan Materi Pembelajaran1. Propaganda “ saudara tua” dan “Pan Asia”2. Pembentukan pemerintahan militer3. Pembentukan pemerintahan sipil Materi yang disampaikan pada minggu kedua ini ada pada Buku SiswaBab I Subbab Model dan Pembelajaran• Model berbasis masalahDalam melaksanakan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAKKegiatan PembelajaranKegiatan Pendahuluan 10 menita. Guru meminta salah seorang siswa maju memimpin doa. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi/absensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukanb. Guru menyampaikan topik tentang awal pemerintahan saudara tua dan menjelaskan pentingnya topik ini sebagai sarana untuk membangun kesadaran Guru membagi kelas menjadi enam kelompok siswa yakni kelompok I,II, III, IV, V, dan Inti 65 menita. Guru menegaskan kembali tentang topik pembelajaran dan menyampaikan tujuan yang akan dicapaib. Guru menegaskan tentang model pembelajaran yang akan digunakan yakni model pembelajaran berbasis masalah. Langkah-langkahnya sebagai berikut 1 merumuskan masalah, 2 mendeskripsikan masalah, 3 merumuskan hipotesis, 4 mengumpulkan data dan analisis data untuk membuktikan hipotesis, 5 merumuskan Sebelum pembelajaran dilanjutkan, guru menayangkan beberapa gambar, seperti Siswa diminta untuk mengamati gambar-gambar Indonesia Dalam Arus Sejarah, 2012 Gambar Latihan SeinendanSejarah IndonesiaSumber Indonesia dalam Arus Sejarah , 2012 Gambar . Pelatihan calon tentara Petad. Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan gambar-gambar Guru memberikan komentar secara singkat terkait dengan pertanyaan siswa yang muncul dan kemudian menegaskan model diskusi kelompok dalam pelaksanaan pembelajaran. Setiap kelompok mendapatkan tugas melakukan eksplorasi dan mengasosiasi melalui diskusi kelompok, Guru mengingatkan langkah-langkah kerja yang harus dilakukan siswa di masing-masing kelompok sehingga menemukan rumusan jawaban dari masing-masing tugas yang diberikan 1. Kelompok I dan II bertugas membahas masalah terkait denganpropaganda saudara tua dan Pan Asia. 2. Kelompok III dan IV membahas masalah tentang pembentukan pemerintahan militer oleh Jepang. 3 Kelompok V dan VI membahas masalah terkait dengan pembentukkan pemerintahan sipil oleh Presentasi hasil masing-masing kelompok dalam rangka mengomunikasikan hasil karya kelompok. Pada saat kelompok tertentu presentasi kelompok yang lain dapat bertanya, demikian sampai masing-masing mendapat Penutup 15 menita. Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi tentang awal pemerintahan fasis Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAK 220 Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAKc. Guru melakukan mengajukan pertanyaan secara acak kepada siswa sebagai bentuk umpan balik seperti contoh berikut. 1. Mengapa Jepang menyebut dirinya saudara tua? 2. Mengapa lagu Indonesia Raya awalnya diizinkan untukdinyanyikan tetapi kemudian dilarang?TugasBuatlah karya tulis dengan judul “Saudara tua Antara kawan dan lawan”.E. PenilaianPenilaian dilakukan menggunakan penilaian otentik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Format penilaian sebagai Penilaian SikapSikap SosialSkor No Nama Mensyukuri JujurKerjaHarga diriSejarah IndonesiaKeterangana. Sikap Spiritual Indikator sikap spiritual “mensyukuri”• Rajin menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya. •Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran. •Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut.• Mengucapkan syukur atas karunia Tuhan, menerima dengan senang apa yang telah pemberian skor sikap spiritual4 = jika siswa melakukan 4 dari empat kegiatan tersebut3 = jika siswa melakukan 3 dari empat kegiatan tersebut2 = jika siswa melakukan 2 dari empat kegiatan tersebut1 = jika siswa melakukan salah satu dari empat kegiatan tersebutb. Sikap Sosial 1. Sikap jujurIndikator sikap sosial “jujur” •Tidak bohong, mengemukakan pendapatnya tentang sesuatu sesuai dengan apa yang diyakininya• Bersedia bercerita tentang kesulitan dan kelemahannya, bersedia menerima pendapat temannya• Tidak menyontek/tidak meniru pekerjaan temannya dalam mengerjakan tugas/tidak plagiarisme• Terus terang, menyatakan dengan sesungguhnya apa yang telah terjadi atau yang dialaminyaRubrik pemberian skor sikap santun4 = jika siswa melakukan 4 dari empat kegiatan tersebut3 = jika siswa melakukan 3 dari empat kegiatan tersebut2 = jika siswa melakukan 2 dari empat kegiatan tersebut1 = jika siswa melakukan salah satu dari empat kegiatan tersebut222 Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAK2. Sikap kerja sama Indikator sikap sosial “kerja sama”• Senang membantu sesama •Selalu aktif dalam kegiatan sekolah •Bersikap ramah dan bersahabat •Menjaga toleransi Rubrik pemberian skor4 = jika siswa melakukan 4 dari empat kegiatan tersebut3 = jika siswa melakukan 3 dari empat kegiatan tersebut2 = jika siswa melakukan 2 dari empat kegiatan tersebut1 = jika siswa melakukan salah satu dari empat kegiatan tersebut 3. Sikap harga diri sebagai orang IndonesiaIndikator sikap harga diri •Bersikap menolak intervensi asing •Mencintai produk dalam negeri •Menghargai dan memelihara karya-karya sekolah •Menjaga nama baik diri sendiri dan institusinya Rubrik pemberian skor4 = jika siswa melakukan 4 dari empat kegiatan tersebut3 = jika siswa melakukan 3 dari empat kegiatan tersebut2 = jika siswa melakukan 2 dari empat kegiatan tersebut1 = jika siswa melakukan salah satu dari empat kegiatan tersebut2. Penilaian Pengetahuan NoButir Instrumen1 Mengapa Jepang mempropagandakan dirinya saudara Apa tujuan gerakan “3 A” Apa yang dimaksud dengan “Ramalan Jayabaya”apabila3 dikaitkan dengan pendudukan Jepang di Indonesia?Apa isi Osamu seirei Undang-undang yang dikeluarkan oleh4 Panglima Tentara Keenambelas.Sejarah IndonesiaCoba gambarkan struktur pemerintahan sipil dari tingkat5 karesidenan sampai tingkat desa pada masa pemerintahan Jepang!Nilai = jumlah skor3. Penilaian KeterampilanSiswa diminta untuk melakukan pengamatan, wawancara dan membuat laporan tentang situs atau peristiwa yang terjadi pada masa penjajahan Jepang yang ada di Jumlah No Nama SiswaRelevansi Kelengkapan1-41-41-4 skor5 dstNilai = Jumlah skor dibagi 3Keterangana. Kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sebagai cara siswa mengumpulkan informasi faktual dengan memanfaatkan indera penglihatan, pembau, pendengar, pengecap, dan peraba. Maka secara keseluruhan yang dinilai adalah HASIL pengamatan berupa informasi bukan CARA Relevansi, kelengkapan, dan kebahasaan diperlakukan sebagai indikator penilaian kegiatan mengamati. •Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan fakta yang diamati dengan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Kompetensi Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAK• Kelengkapan dalam arti semakin banyak komponen fakta yang terliput atau semakin sedikit sisa residu fakta yang tertinggal.• Kebahasaan menunjukan bagaimana siswa mendeskripsikan fakta-fakta yang dikumpulkan dalam bahasa tulis yang efektif tata kata atau tata kalimat yang benar dan mudah dipahami.b. Skor terentang antara 1 – 44 = Sangat Baik4. Penilaian untuk Kegiatan Diskusi Mende- Berar-gu Berkon- Jumlah NO Nama nikasikan ngarkan mentasitribusi skorNilai = Jumlah skor dibagi 3Keterangana. Keterampilan mengomunikasikan adalah kemampuan siswa untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang Keterampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan siswa untuk tidak menyela, memotong, atau menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan Indonesiad. Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan siswa memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah ke penarikan kesimpulan termasuk di dalamnya menghargai perbedaan Skor terentang antara 1 – 44 = Sangat Baik5. Penilaian PresentasiMemvisual-Merespon Jumlah No Nama1-4 skor1-45 dstNilai= Jumlah skor dibagi 3Keterangana. Keterampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara Keterampilan memvisualisasikan berkaitan dengan kemampuan siswa untuk membuat atau mengemas informasi seunik mungkin, semenarik mungkin, atau sekreatif Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAK 226 Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAKd. Skor terentang antara 1 – 44 = Sangat BaikEkuivalensi kurang = 1 - 55; cukup = 56 - 65; baik = 66 - 79; sangat baik = 80 - 100Pembelajaran Ke-18 dan Ke-19 2x90 menit “Perkembangan Organisasi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang”A. PengantarPada pertemuan minggu keduapuluh satu dan keduapuluh dua akan mengkaji tentang perkembangan perkembangan organisasi pergerakan pada zaman penjajahan Jepang. Topik pembelajaran ini penting untuk disajikan. Keberadaan organisasi-organisasi pergerakan yang diikuti tokoh-tokoh pribumi ini sekalipun pembentukannya prakarsa Jepang, telah menunjukkan kepiawian, kesabaran, dan keuletan dalam menjalankan perjuangan itu. Mereka tidak lagi mempertajam perbedaan strategi dalam melawan penjajah tetapi bagaimana yang penting cita-cita perjuangan untuk mewujudkan Indonesia merdeka. Apalagi pada waktu itu rakyat dan beberapa tokoh percaya adanya ramalan Jayabaya, bahwa kekuasaan Jepang itu hanya selama seumur jagung untuk menggambarkan waktu yang hanya sebentar. Hal ini menambah motivasi kepada para pejuang untuk terus berjuang sekalipun harus dengan strategi kooperatif. Dalam ini penting untuk mengembangkan berpikir kritis dan IndonesiaB. Tujuan PembelajaranSetelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa mampu1. Mengevaluasi perkembangan organisasi Menganalisis upaya Jepang menggerakkan para Menganalisis perkembangan organisasi Mengevaluasi perkembangan organisasi Materi Pembelajaran1. Perkembangan organisasi sipil2. Upaya Jepang menggerakkan para pemuda3. Perkembangan organisasi semimiliter4. Perkembangan organisasi militer Materi yang disampaikan pada minggu keduapuluh dua dan duapuluhtiga ini ada pada Buku Siswa Bab V Subbab C. Dapat juga digunakan buku- buku lain yang Model dan Pembelajaran• Model discovery learning •Pendekatan saintifik, dengan langkah-langkah mengamati, menanya, mengeksplorasi/mengumpulkan informasi, mengasosiasikan/mengolah atau menganalisis, dan PembelajaranKegiatan Pendahuluan 2 x 10 menita. Guru meminta salah seorang siswa unuk memimpin Guru menyampaikan topik tentang perkembangan organisasi pergerakan masa penjajahan Guru memberikan motivasi dan menegaskan pentingnya topik pembelajaran Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAK 228 Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAKI, II, III, IV, V, VI masing-masing kelompok sekitar 5–6 orang dan menyampaikan model pembelajaran yang akan Inti 2 x 70 menit, untuk minggu ke-21 dan 22a. Para siswa sudah berada di kelompok Guru menegaskan kembali model pembelajaran yang akan dilaksanakan, dengan model discovery learning. Pertama, setiap kelompok merumuskan masalah sesuai topik masing-masing, mengumpulkan data, dan memecahkan masalah melalui kegiatan diskusi Guru menunjukkan atau menayangkan/menunjukkan contoh gambar/ foto sebagai PETA Tentara Sukarela Pembela Sumber Indonesia Dalam Arus Sejarah Tanah Air di Jawa dan Sumatera 1942-jilid 6 Perang dan Revolusi, 2012. 1945, Latihan militer dalam Gambar Chudancho sedang memberikan pelajaranSumber Album Pahlawan Bangsa, 2004. Gambar Tokoh Empat Indonesiae. Guru memberi pengantar dengan menegaskan kembali pentingnya topik ini. Guru menegaskan kesabaran dan keuletan para pejuang Indonesia. Para pejuang itu kemudian memasuki berbagai organisasi yang dibentuk atas prakarsa Jepang. Ada organisasi yang bersifat sipil, semimiliter, dan ada juga yang bersifat militer. Nah, bagaimana perkembangan berbagai organisasi pergerakan itu silakan kamu menggali lebih dalam melakukan penalaran untuk kemudian menarik kesimpulan melalui diskusi bersama anggota kelompok. Jangan lupa, yang pertama kali harus dirumuskan adalah masalahnya sesuai dengan tema masing-masing kelompok!f. Kelompok I dan III merumuskan masalah dan mendiskusikan untuk memecahkan masalah terkait dengan perkembangan organisasi yang bersifat sipil; kelompok II dan IV merumuskan masalah dan mendiskusikan untuk memecahkan masalah yang terkait dengan upaya Jepang dalam menggerakkan tenaga pemuda; kelompok V dan VII merumuskan masalah dan mendiskusikan untuk memecahkan masalah yang terkait dengan perkembangan organisasi semimiliter; kelompok VI dan VIII merumuskan masalah dan mendiskusikan untuk memecahkan masalah yang terkait dengan perkembangan organisasi yang bersifat Setelah selesai diskusi kelompok, kemudian masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Pada pertemuan minggu ke-18 ini yang melakukan presentasi adalah kelompok I dan III secara panel. Kelompok yang lain memberi komentar dan Untuk presentasi kelompok II, IV, V, VI, VII, dan VIII dilaksanakan pada pertemuan berikutnya minggu ke-19.Kegiatan Penutup 10 menit untuk minggu ke-21a. Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi yang baru saja Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran dan pelajaran apa yang diperoleh setelah belajar tentang perkembangan organisasi pergerakan pada masa Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAK 230 Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAKTugasSebagai tindak lanjut pembelajaran, siswa diberi tugas secara individu untuk membuat karangan sejarah dengan judul “Peran dan perjuangan Sukarno di masa Penjajahan Jepang”.Pertemuan Minggu ke- 22Pada pertemuan minggu ke-22, dilakukan kegiatan pembelajaran dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti sampai kegiatan Kegiatan pendahuluan setelah berdoa guru memberi motivasi pentingnya topik Kegiatan inti presentasi kelompok dengan panel secara bergantian yakni kelompok II dan IV, kelompok V dan VII, kelompok VI dan VIII. Pada waktu ada dua kelompok presentasi yang lain memberi tanggapan dan Pada kegiatan penutup, guru bersama siswa juga menarik kesimpulan materi yang sudah selesai didiskusikan. Sebagai umpan balik guru juga memberikan pertanyaan secara acak kepada siswa, misalnya bertanya 1apa maksud dan tujuan seishin dan bushido? 2mengapa dibentuk Putera?TugasSiswa menulis karya tulis dengan judul “Seandainya Aku Menjadi Pemuda di masa Penjajahan Jepang”.Sejarah IndonesiaE. Penilaian Hasil BelajarPenilaian dilakukan menggunakan penilaian otentik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Format penilaian sebagai berikut1. Penilaian SikapSikap SosialSkor No NamaKerjaMensyukuri JujurHarga diriKeterangana. Sikap Spiritual Indikator sikap spiritual “mensyukuri”• Rajin menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya. •Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran. •Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut.• Mengucapkan syukur atas karunia Tuhan, menerima dengan senang apa yang telah pemberian skor sikap spiritual4 = jika siswa melakukan 4 dari empat kegiatan tersebut3 = jika siswa melakukan 3 dari empat kegiatan tersebut2 = jika siswa melakukan 2 dari empat kegiatan tersebut1 = jika siswa melakukan salah satu dari empat kegiatan tersebut232 Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAK 232 Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAKIndikator sikap sosial “jujur” •Tidak bohong, mengemukakan pendapatnya tentang sesuatu sesuai dengan apa yang diyakininya• Bersedia bercerita tentang kesulitan dan kelemahannya, bersedia menerima pendapat temannya• Tidak menyontek/tidak meniru pekerjaan temannya dalam mengerjakan tugas/tidak plagiarisme• Terus terang, menyatakan dengan sesungguhnya apa yang telah terjadi atau yang dialaminyaRubrik pemberian skor sikap santun4 = jika siswa melakukan 4 dari empat kegiatan tersebut3 = jika siswa melakukan 3 dari empat kegiatan tersebut2 = jika siswa melakukan 2 dari empat kegiatan tersebut1 = jika siswa melakukan salah satu dari empat kegiatan tersebut 2. Sikap kerja samaIndikator sikap sosial “kerja sama” •Senang membantu sesama •Selalu aktif dalam kegiatan sekolah •Bersikap ramah dan bersahabat •Menjaga toleransi Rubrik pemberian skor4 = jika siswa melakukan 4 dari empat kegiatan tersebut3 = jika siswa melakukan 3 dari empat kegiatan tersebut2 = jika siswa melakukan 2 dari empat kegiatan tersebut1 = jika siswa melakukan salah satu dari empat kegiatan tersebut 3. Sikap harga diri sebagai orang IndonesiaIndikator sikap “harga diri” •Bersikap menolak intervensi asing •Mencintai produk dalam negeriSejarah Indonesia• Menghargai dan memelihara karya-karya sekolah •Menjaga nama baik diri sendiri dan institusinya Rubrik pemberian skor4 = jika siswa melakukan 4 dari empat kegiatan tersebut3 = jika siswa melakukan 3 dari empat kegiatan tersebut2 = jika siswa melakukan 2 dari empat kegiatan tersebut1 = jika siswa melakukan salah satu dari empat kegiatan tersebut2. Penilaian Pengetahuan NoButir InstrumenBagaimana penilaian kalian terhadap pergerakan kebangsaan pada zaman Jepang ada yang bersifat kooperatif dan ada yang bergerak di bawah tanah? Apakah tokoh-tokoh yang1 mengambil cara kooperatif dan menjadi pengurus organisasibuatan Jepang itu rasa nasionalismenya menjadi luntur? Jelaskan!Jelaskan apa alasan Jepang menghidupkan kembali MIAI yang pernah dibekukan di zaman Belanda! Mengapa Jepang2 melarang MIAI mendirikan masjid Agung dan universitas?Coba jelaskan! Mengapa Jepang begitu getol membentuk organisasi militer3 dan semi-militer? Apa tujuan dibentuknya seinendan?Mengapa Jepang membentuk organisasi seinendan? Apatujuannya? Mengapa pada zaman Jepang dibentuk Peta? Apatujuannya? Nilai = jumlah skorUntuk mengerjakan soal-soal tersebut, di samping Buku Siswa juga dapat digunakan buku-buku Sejarah Indonesia lain yang Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAK3. Penilaian KeterampilanSiswa diminta untuk melakukan pengamatan teks, membaca dan menelaah bacaan atau wawancara dengan nara sumber yang terkait dengan peran para tokoh yang pernah ikut atau aktif dalam organisasi yang dibentuk Jepang. kemudian dibuat No Nama SiswaRelevansi Kelengkapan KebahasaanNilai = Jumlah skor dibagi 3Keterangana. Kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sebagai cara siswa mengumpulkan informasi faktual dengan memanfaatkan indera penglihatan, pembau, pendengar, pengecap, dan peraba. Maka secara keseluruhan yang dinilai adalah HASIL pengamatan berupa informasi bukan CARA Relevansi, kelengkapan, dan kebahasaan diperlakukan sebagai indikator penilaian kegiatan mengamati. •Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan fakta yang diamati dengan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Kompetensi Dasar.• Kelengkapan dalam arti semakin banyak komponen fakta yang terliput atau semakin sedikit sisa residu fakta yang tertinggal.• Kebahasaan menunjukan bagaimana siswa mendeskripsikan fakta-fakta yang dikumpulkan dalam bahasa tulis yang efektif tata kata atau tata kalimat yang benar dan mudah dipahami.Sejarah Indonesia4 = Sangat Baik4. Penilaian untuk Kegiatan Diskusi KelompokBerkon- Jumlah NO Nama nikasikan ngarkan mentasiMengomu- Mende- Berargu-tribusi skorNilai = Jumlah skor dibagi 3Keterangana. Keterampilan mengomunikasikan adalah kemampuan siswa untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang Keterampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan siswa untuk tidak menyela, memotong, atau menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan siswa dalam mengemukakan argumentasi logis ketika ada pihak yang bertanya atau mempertanyakan Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan siswa memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah ke penarikan kesimpulan termasuk di dalamnya menghargai perbedaan Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAK 236 Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAK4 = Sangat Baik5. Penilaian PresentasiMemvisual-Merespon Jumlah No NamaNilai= Jumlah skor dibagi 3Keterangana. Keterampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara Keterampilan memvisualisasikan berkaitan dengan kemampuan siswa untuk membuat atau mengemas informasi seunik mungkin, semenarik mungkin, atau sekreatif Keterampilan merespon adalah kemampuan siswa menyampaikan tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara Skor terentang antara 1 – 44 = Sangat Baik Ekuivalensi kurang = 1 - 55; cukup = 56 - 65; baik = 66 - 79;sangat baik = 80 - 100Sejarah IndonesiaPembelajaran Ke-20 90 menit “Antara Kekejaman dan Penderitaan”A. PengantarPada pertemuan minggu ke-20 ini akan membahas tindakan pemerintah militer Jepang yang begitu kejam dengan menguras tuntas sumber daya Indonesia, baik yang menyangkut sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Akibatnya, telah melahirkan penderitaan rakyat yang sangat luar biasa. Sementara pendidikan mengalami kemunduran. Jepang membiarkan rakyat Indonesia tertinggal. Terkait dengan persoalan itu pembelajaran ini mengangkat topik antara kekejaman dan penderitaan. Topik pembelajaran ini sangat penting. Guru perlu menekankan kepada para siswa memiliki hati nurani yang peka terhadap nasib sesama dan bersikap kritis terhadap realitas sejarah Jepang di Indonesia. Jepang semakin tidak berperikemanusiaan karena di tengah-tengah kesengsaraan rakyat itu rakyat masih harus kerja paksa sebagai romusa. Korban berjatuhan, miskin, sengsara, sakit dan meninggal tanpa terurus. Guru dapat mengungkapkan hal ini secara mendalam pada para siswa, agar hati para siswa bersyukur tidak mengalami hal itu dan agar tersentuh nuraninya sehingga peduli dan mau berkorban untuk Tujuan PembelajaranSetelah mengkuti kegiatan pembelajaran ini siswa mampu1. Menganalisis tentang kebijakan ekonomi Mengevaluasi kebijakan pengendalian kegiatan pendidikan dan Menganalisis pengerahan Menganalisis dampak tindak kekejaman Jepang terhadap kehidupan Merumuskan nilai-nilai dan mengambil pelajaran dari berbagai tindak kekejaman Jepang di Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAKC. Materi Pembelajaran1. Kebijakan ekonomi Kebijakan pengendalian kegiatan pendidikan dan Pengerahan Dampak tindak kekejaman Jepang terhadap kehidupan rakyat5. Nilai dan pelajaran di balik kekejaman Jepang di Indonesia. Materi ajar itu terdapat pada Buku Siswa Bab V Subbab C dan DD. Model dan Pembelajaran• Model eksplorasi nilai •Pendekatan saintifik, dengan langkah-langkah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasikan, dan melaksanakan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan PembelajaranKegiatan Pendahuluan 10 menita. Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin Guru bersama siswa mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi, media dan alat, serta buku yang diperlukan.c. Guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran serta kompetensi yang perlu Guru menjelaskan model pembelajaran yang akan dilaksanakan, yakni eksplorasi nilai. Setiap kelompok mengkaji peristiwa sejarah sesuai tema yang diberikan, kemudian menelaah secara mendalam, merenungkan, dan kemudian merumuskan nilai-nilai apa yang dapat dipetik dari belajar materi ajar IndonesiaV, VI, VII, dan Inti 65 menita. Siswa sudah duduk di kelompok Guru menayangkan atau menunjukkan beberapa gambar atau foto seperti contoh Indonesia Dalam Arus Sejarah Sumber Indonesia Dalam Arus Sejarah jilid 6 Perang dan Revolusi, 6 Perang dan Revolusi, 2012. Gambar Pengerahan rakyat untuk Gambar Romusha sedang hasil panenyang sedang Guru meminta para siswa mengamati gambar-gambar yang ditayangkan itu dengan Guru mendorong siswa untuk bertanya tentang sesuatu seputar gambar-gambar yang baru saja ditayangkan. Beberapa pertanyaan yang muncul harus relevan dan signifikan kaitannya dengan topik pembelajaran akan diskusikan di Para siswa melakukan eksplorasi nilai dengan mengkaji materi terlebih dulu kemudian merumuskan nilai-nilai apa yang dapat dipetik dari belajar peristiwa sejarah sesuai tema masing-masing. Guru memberikan pengantar singkat terutama memberikan motivasi dan sentuhan hati para siswa terkait dengan kebijakan Jepang yang begitu menyengsarakan rakyat. Boleh dikatakan sebuah kekayaan dikuras untuk kepentingan perang, sehingga rakyat jatuh miskin. Bahkan pakaian terbuat dari goni. Pendidikan juga sangat dibatasi sehingga rakyat menjadi kurang wawasan. Kondisi ini menyebabkan rakyat merasa lebih sengsara lagi, sudah miskin harus menderita karena sebagai romusa. Pelajaran dan nilai-nilai apa yang kita dapat dari240 Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAK 240 Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAKf. Para siswa presentasi untuk mengomunikasikan hasil karya kelompok. Kelompok lain memberikan tanggapan/ Penutup 15 menita. Guru memberikan ulasan singkat tentang materi yang baru saja Guru dapat menanyakan apakah siswa sudah memahami materi Guru sekali lagi menegaskan tentang kebijakan Jepang yang kejam dan tidak mengenal peri kemanusiaan. Nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam presentasi per kelompok?d. Guru memberikan pertanyaan lisan secara acak kepada siswa untuk mendapatkan umpan balik atas pembelajaran yang baru saja berlangsung, misalnya 1 Mengapa Jepang menerapkan kebijakan ekonomi perang? 2 Pengerahan romusha adalah bentuk penindasan yang tidakmengenal perikemanusiaan, jelaskan! 3 Apa seikerei itu?e. Sebagai refleksi guru bersama siswa menyimpulkan tentang pelajaran yang baru saja berlangsung serta menanyakan kepada siswa apa manfaat yang dapat kita peroleh setelah belajar topik IndonesiaTugas1. Coba amati berbagai situs atau pengaruh budaya terkait dengan kebijakan dan kekejaman Jepang di Indonesia yang ada di lingkungan kamu. Kemudian buatlah laporan telaah mu tentang hal itu?2. Coba buatlah karya tulis dengan judul “Romusa”E. Penilaian Hasil BelajarPenilaian dilakukan menggunakan penilaian otentik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Format penilaian sebagai berikut1. Penilaian SikapSikap SosialSkor No NamaKerjaMensyukuri JujurHarga diriKeterangana. Sikap Spiritual Indikator sikap spiritual “mensyukuri”• Rajin menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya. •Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran. •Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAK• Mengucapkan syukur atas karunia Tuhan, menerima dengan senang apa yang telah pemberian skor sikap spiritual4 = jika siswa melakukan 4 dari empat kegiatan tersebut3 = jika siswa melakukan 3 dari empat kegiatan tersebut2 = jika siswa melakukan 2 dari empat kegiatan tersebut1 = jika siswa melakukan salah satu dari empat kegiatan tersebutb. Sikap Sosial 1. Sikap jujurIndikator sikap sosial “jujur” •Tidak bohong, mengemukakan pendapatnya tentang sesuatu sesuai dengan apa yang diyakininya• Bersedia bercerita tentang kesulitan dan kelemahannya, bersedia menerima pendapat temannya• Tidak menyontek /Tidak meniru pekerjaan temannya dalam mengerjakan tugas/ tidak plagiarisme• Terus terang, menyatakan dengan sesungguhnya apa yang telah terjadi atau yang dialaminyaRubrik pemberian skor sikap santun4 = jika siswa melakukan 4 dari empat kegiatan tersebut3 = jika siswa melakukan 3 dari empat kegiatan tersebut2 = jika siswa melakukan 2 dari empat kegiatan tersebut1 = jika siswa melakukan salah satu dari empat kegiatan tersebut 2. Sikap kerja samaIndikator sikap sosial “kerja sama” •Senang membantu sesama •Selalu aktif dalam kegiatan sekolah •Bersikap ramah dan bersahabat •Menjaga toleransiSejarah IndonesiaRubrik pemberian skor4 = jika siswa melakukan 4 dari empat kegiatan = jika siswa melakukan 3 dari empat kegiatan tersebut2 = jika siswa melakukan 2 dari empat kegiatan tersebut1 = jika siswa melakukan salah satu dari empat kegiatan tersebut 3. Sikap harga diri sebagai orang Indonesia Indikator sikap harga diri •Bersikap menolak intervensi asing •Mencintai produk dalam negeri •Menghargai dan memelihara karya-karya sekolah •Menjaga nama baik diri sendiri dan institusinya Rubrik pemberian skor4 = jika siswa melakukan 4 dari empat kegiatan tersebut3 = jika siswa melakukan 3 dari empat kegiatan tersebut2 = jika siswa melakukan 2 dari empat kegiatan tersebut1 = jika siswa melakukan salah satu dari empat kegiatan tersebut2. Penilaian PengetahuanNoButir InstrumenApa yang dimaksud dengan kebijakan ekonomi perang?1 Mengapa Jepang menerapkan kebijakan itu?Mengapa perkebunan dan pendidikan zaman Jepangmengalami kemunduran? Jelaskan apa yang dimaksud romusa? Bagaimana dampakdilkasanakannya pengerahan romusa ke berbagai daerah3 terutama luar Jawa? Nilai-nilai apa yang dapat kita perolehdari belajar peristiwa ini? Jelaskan dampak dari kekejaman Jepang terhadap kehidupan4 masyarakat! Nilai-nilai apa yang dapat kita petik dari kenyataan sejarah ini?Bagaimana pendapatmu tentang sifat-sifat pendudukanJepang di Indonesia? Nilai = jumlah skor244 Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAKUntuk mengerjakan soal-soal tersebut, di samping Buku Siswa juga dapat digunakan buku-buku Sejarah Indonesia lain yang relevan3. Penilaian KeterampilanSiswa diminta untuk melakukan pengamatan dan membuat laporan tentang objek sejarah/situs atau peristiwa terkait dengan kekejaman Jepang baik soal romusha maupun pengurasan kekayaan Indonesia pada masa penjajahan Jepang yang ada atau dekat dengan lingkungan No Nama SiswaRelevansi Kelengkapan KebahasaanNilai = Jumlah skor dibagi 3Keterangana. Kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sebagai cara siswa mengumpulkan informasi faktual dengan memanfaatkan indera penglihatan, pembau, pendengar, pengecap,, dan peraba. Maka secara keseluruhan yang dinilai adalah HASIL pengamatan berupa informasi bukan CARA Relevansi, kelengkapan, dan kebahasaan diperlakukan sebagai indikator penilaian kegiatan mengamati. •Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan fakta yang diamati dengan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Kompetensi Indonesia• Kelengkapan dalam arti semakin banyak komponen fakta yang terliput atau semakin sedikit sisa residu fakta yang tertinggal.• Kebahasaan menunjukan bagaimana siswa mendeskripsikan fakta-fakta yang dikumpulkan dalam bahasa tulis yang efektif tata kata atau tata kalimat yang benar dan mudah dipahami.b. Skor terentang antara 1 – 44 = Sangat Baik4. Penilaian untuk kegiatan Diskusi Jumlah NO Nama nikasikan ngarkan mentasiMengomu- Mende- Berargu-tribusi skorNilai = Jumlah skor dibagi 3Keterangana. Keterampilan mengomunikasikan adalah kemampuan siswa untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang Keterampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan siswa untuk tidak menyela, memotong, atau menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan siswa dalam mengemukakan argumentasi logis ketika ada pihak yang bertanya atau mempertanyakan Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAK 246 Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAKe. Skor terentang antara 1 – 44 = Sangat Baik5. Penilaian PresentasiMemvisual-Merespon Jumlah No NamaNilai= Jumlah skor dibagi 3Keterangana. Keterampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara Keterampilan memvisualisasikan berkaitan dengan kemampuan siswa untuk membuat atau mengemas informasi seunik mungkin, semenarik mungkin, atau sekreatif Keterampilan merespon adalah kemampuan siswa menyampaikan tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara Indonesia4 = Sangat BaikEkuivalensi kurang = 1 - 55; cukup = 56 - 65; baik = 66 - 79; sangat baik = 80 - 100Pembelajaran Ke-21 90 menit “Perang Melawan Sang Tirani”A. PengantarPengurasan kekayaan alam dan hasil bumi serta pengerahan romusha merupakan bentuk penindasan yang luar biasa yang dilakukan Jepang terhadap rakyat Indonesia. Akibatnya rakyat menjadi miskin dan sengsara. Di samping itu ada praktik-praktik yang oleh orang Islam dianggap haram, yakni seikerei. Semua itu telah menyangkitkan hati rakyat Indonesia. Oleh karena itu, wajar kalau kemudian timbul perlawanan di berbagai daerah. Pada pertemuan minggu ke-24 ini akan dibahas materi yang terkait dengan berbagai perlawanan itu dengan topik “Perang Melawan Sang Tirani”. Topik pembelajaran ini sangat penting untuk dipahami para siswa. Perlawanan itu merupakan upaya para pejuang Indonesia untuk mempertahankan harga diri sebagai orang Indonesia. Rakyat Indonesia memang cinta damai tetapi lebih mencintai kemerdekaan. Oleh karena itu, setiap bentuk penjajahan harus dilawan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Disamping itu, kegiatan pembelajaran ini juga untuk melatih berpikir kritis, obyektif, dan Tujuan PembelajaranSetelah mengkuti kegiatan pembelajaran ini siswa mampu1. Menganalisis perlawanan rakyat Mengevaluasi perlawanan rakyat Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAK3. Menganalisis perlawanan rakyat Menganalisis perlawanan rakyat Kalimantan5. Menganalisis perlawanan rakyat Papua/ Mengevaluasi perlawanan Peta di Materi Pembelajaran1. Menganalisis perlawanan rakyat Mengevaluasi perlawanan rakyat Menganalisis perlawanan rakyat Menganalisis perlawanan rakyat Kalimantan5. Menganalisis perlawanan rakyat Papua/ Mengevaluasi perlawanan Peta di Blitar. Materi pelajaran ini ada pada Buku Siswa Bab V subbab Model dan Pembelajaran• Model pembelajaran berbasis masalah •Pendekatan saintifik, dengan langkah-langkah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasikan, dan pembelajaran ini secara umum dibagi tiga tahapan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan PembelajaranKegiatan Pendahuluan 10 menita. Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin Guru bersama siswa mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang Guru menyampaikan topik pembelajaran dan tujuan serta kompetensi yang perlu dimiliki kepada Guru membagi kelas menjadi enam kelompok; Kelompok I, II, III, IV, V, dan IndonesiaKegiatan Inti 65 menita. Siswa sudah berada di kelompok masing-masingb. Guru menunjukan contoh gambar pahlawan yang memimpin perang melawan Album 86 Pahlawan Sumber Album 86 Nasional, Nasional, Gambar Kiai Zainal Gambar Supriyadic. Siswa diminta untuk mengamati secara Siswa diminta untuk bertanya terkait beberapa gambar Guru memberi komentar terkait dengan berbagai pertanyaan yang muncul dari siswa. Guru menegaskan kembali tentang pentingnya mempelajari topik ini sebagai bagian dari upaya mempertahankan harga diri sebagai rakyat Indonesia, bentuk kecintaan terhadap Guru kemudian menjelaskan cara kerja masing-masing kelompok. Kegiatan pembelajaran ini menggunakan pembelajaran berbasis masalah. Maka yang pertama setiap kelompok harus merumuskan masalah sesuai dengan materi masing-masing. Kemudian mendeskripsikan masalah dengan membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab sesuai materi masing-masing. Masing-masing kelompok juga diminta merumuskan hipotesis bila diperlukan. Kemudian dilakukan analisis untuk memecahkan masalah yang telah Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAK 250 Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAKIV terkait dengan perlawanan rakyat Kalimantan, kelompok V terkait dengan perlawanan rakyat Papua/Irian, dan kelompok VI terkait perlawanan Peta di Masing-masing kelompok bekerja bisa di dalam kelas, atau ke perpustakaan sekolah. Siswa diberi waktu sekitar 35 Setelah semua kembali ke kelas, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Kalau waktu cukup semua kelompok tampil, misalnya dengan panel 3 kelompok, 3 kelompok yang ke depan masing-masing kelompok bisa mewakilkan satu atau dua orang. Kelompok yang tidak tampil tetap memberikan tanggapan dan Penutup 15 menita. Guru memberikan ulasan singkat tentang materi yang baru saja Guru dapat menanyakan apakah siswa sudah memahami materi Guru memberikan pertanyaan lisan secara acak kepada siswa untuk mendapatkan umpan balik atas pembelajaran yang baru saja berlangsung, misalnya 1. mengapa terjadi perlawanan rakyat Singaparna terhadapJepang? 2. siapakah Supriyadi itu?d. Sebagai refleksi, guru bersama siswa menyimpulkan tentang pelajaran yang baru saja berlangsung serta menanyakan kepada siswa apa manfaat yang dapat kita peroleh setelah belajar topik Para siswa diminta membuat poster tentang salah satu perang melawan Jepang yang muncul di berbagai daerah!Sejarah Indonesia2. Para siswa diminta mengidentifikasi dan merumuskan nilai-nilai yang dapat dipetik dari belajar sejarah berbagai perlawanan rakyat terhadap PenilaianPenilaian dilakukan menggunakan penilaian otentik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Format penilaian sebagai berikut1. Penilaian SikapSikap SosialSkor No NamaKerjaMensyukuri JujurHarga diriKeterangana. Sikap Spiritual Indikator sikap spiritual “mensyukuri”• Rajin menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya. •Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran. •Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut.• Mengucapkan syukur atas karunia Tuhan, dan menerima dengan senang apa yang telah Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAKRubrik pemberian skor sikap spiritual4 = jika siswa melakukan 4 dari empat kegiatan tersebut3 = jika siswa melakukan 3 dari empat kegiatan tersebut2 = jika siswa melakukan 2 dari empat kegiatan tersebut1 = jika siswa melakukan salah satu dari empat kegiatan tersebutb. Sikap Sosial 1. Sikap jujurIndikator sikap sosial “jujur” •Tidak bohong, mengemukakan pendapatnya tentang sesuatu sesuai dengan apa yang diyakininya• Mau bercerita tentang kesulitan dan kelemahannya, mau menerima pendapat temannya• Tidak menyontek/tidak meniru pekerjaan temannya dalam mengerjakan tugas/tidak plagiarisme• Terus terang, menyatakan dengan sesungguhnya apa yang telah terjadi atau yang dialaminyaRubrik pemberian skor sikap santun4 = jika siswa melakukan 4 dari empat kegiatan tersebut3 = jika siswa melakukan 3 dari empat kegiatan tersebut2 = jika siswa melakukan 2 dari empat kegiatan tersebut1 = jika siswa melakukan salah satu dari empat kegiatan tersebut 2. Sikap kerja samaIndikator sikap sosial “kerja sama” •Senang membantu sesama •Selalu aktif dalam kegiatan sekolah •Bersikap ramah dan bersahabat •Menjaga toleransi Rubrik pemberian skor4 = jika siswa melakukan 4 dari empat kegiatan tersebut3 = jika siswa melakukan 3 dari empat kegiatan tersebut2 = jika siswa melakukan 2 dari empat kegiatan tersebut1 = jika siswa melakukan salah satu dari empat kegiatan tersebutSejarah Indonesia3. Sikap harga diri sebagai orang Indonesia Indikator sikap “harga diri” •Bersikap menolak intervensi asing •Mencintai produk dalam negeri •Menghargai dan memelihara karya-karya sekolah •Menjaga nama baik diri sendiri dan institusinya Rubrik pemberian skor4 = jika siswa melakukan 4 dari empat kegiatan = jika siswa melakukan 3 dari empat kegiatan tersebut2 = jika siswa melakukan 2 dari empat kegiatan tersebut1 = jika siswa melakukan salah satu dari empat kegiatan tersebut2. Penilaian PengetahuanNoButir InstrumenJelaskan latar belakang terjadinya perlawanan rakyat Acehterhadap Jepang! “Lebih baik mati melawan Jepang dari pada mati kelaparan”.2 Coba jelaskan tentang semboyan itu! Kemudian renungkan makna semboyan tersebut, bagaimana pendapat Anda?Jelaskan proses terjadinya perlawanan rakyat Kalimantan danakhir perlawananya Jelaskan tentang perlawanan rakyat Papua dan bagaimanahasilnya! Mengapa Supriyadi memimpin perlawanan Peta di Blitarmelawan Jepang, pada hal Supriyadi komandan Peta. Coba5 jelaskan secara rasional! Apa pelajaran yang dapat kalianperoleh? Jelaskan dampak pendudukan Jepang dalam berbagaibidang kehidupan! Nilai = jumlah skorUntuk mengerjakan soal-soal tersebut, di samping Buku Siswa juga dapat digunakan buku-buku Sejarah Indonesia lain yang relevan.254 Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAK3. Penilaian KeterampilanSiswa diminta melakukan pengamatan pada situs atau peristiwa yang pernah terjadi terkait dengan gerakan melawan kekejaman Jepang yang ada di daerahnya atau yang paling dekat dengan lingkunganya, misalnya monumen, makam, tokoh, dan No Nama SiswaRelevansi Kelengkapan KebahasaanNilai = Jumlah skor dibagi 3Keterangana. Kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sebagai cara siswa mengumpulkan informasi faktual dengan memanfaatkan indera penglihatan, pembau, pendengar, pengecap, dan peraba. Maka secara keseluruhan yang dinilai adalah HASIL pengamatan berupa informasi bukan CARA Relevansi, kelengkapan, dan kebahasaan diperlakukan sebagai indikator penilaian kegiatan mengamati. •Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan fakta yang diamati dengan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Kompetensi Dasar.• Kelengkapan dalam arti semakin banyak komponen fakta yang terliput atau semakin sedikit sisa residu fakta yang tertinggal.• Kebahasaan menunjukan bagaimana siswa mendeskripsikan fakta-fakta yang dikumpulkan dalam bahasa tulis yang efektif tata kata atau tata kalimat yang benar dan mudah dipahami.Sejarah Indonesia4 = Sangat Baik4. Penilaian untuk Kegiatan Diskusi KelompokBerkon- Jumlah NO Nama nikasikan ngarkan mentasiMengomu- Mende- Berargu-tribusi skorNilai = Jumlah skor dibagi 3Keterangana. Keterampilan mengomunikasikan adalah kemampuan siswa untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang Keterampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan siswa untuk tidak menyela, memotong, atau menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan siswa dalam mengemukakan argumentasi logis ketika ada pihak yang bertanya atau mempertanyakan Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan siswa memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah ke penarikan kesimpulan termasuk di dalamnya menghargai perbedaan Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAK 256 Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAK4 = Sangat Baik5. Penilaian PresentasiMemvisual-Merespon Jumlah No NamaNilai= Jumlah skor dibagi 3Keterangana. Keterampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara Keterampilan memvisualisasikan berkaitan dengan kemampuan siswa untuk membuat atau mengemas informasi seunik mungkin, semenarik mungkin, atau sekreatif Keterampilan merespon adalah kemampuan siswa menyampaikan tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara Skor terentang antara 1 – 44 = Sangat Baik Ekuivalensi kurang = 1 - 55; cukup = 56 - 65; baik = 66 - 79;sangat baik = 80 - 100Sejarah IndonesiaPENGAYAANGuru perlu memberikan pengayaan kepada para siswa yang telah menguasai materi pada bab V terkait dengan masa penjajahan Jepang di Indonesia. Bagi mereka yang sudah menguasai materi ini diminta untuk melakukan kegiatan-kegiatan keilmuan yang dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan terkait dengan berbagai peristiwa dan situs yang menyangkut masa penjajahan Jepang di Indonesia. Hal ini penting untuk melatih berpikir siswa lebih komprehensif dan membuka peluang untuk berpikir kegiatan pengayaan itu antara lain siswa dapat membuat kliping atau membuat poster. Mungkin untuk bahan perlu mencermati beberapa media. Pengumpulan informasi tentang penjajahan Jepang itu juga dapat diperluas sampai pada bentuk-bentuk penjajahan dan dominasi asing yang sekarang masih dirasakan oleh rakyat. Dengan demikian sesuai dengan tuntutan pembelajaran Sejarah Indonesia, di samping menambah wawasan, dan memantapkan rasa nasionalisme, para siswa juga dilatih untuk berpikir kritis. Di samping bentuk kliping atau poster, siswa yang diberi pengayaan itu dapat diminta ke perpustakaan untuk membaca dan mempelajari tema- tema tertentu terkait dengan masa penjajahan Jepang. Kemudian siswa membuat resumenya. Bisa juga guru menyediakan bacaan semacam artikel atau yang lain kemudian siswa diminta remedial dilakukan dan diberikan kepada para siswa yang belum menguasai materi Bab V dan belum menguasai kompetensi seperti telah diterangkan di atas. Bentuk remedial yang dilakukan antara lain siswa secara terencana mempelajari kembali Buku Siswa Sejarah Indonesia pada bagian-bagian tertentu yang terkait dengan penjajahan Jepang258 Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAK 258 Buku Guru kelas XI SMA/MA/SMK/MAKINTERAKSI GURU DENGAN ORANG TUAKegiatan interaksi guru dan orang tua ini dimaksudkan sebagai sebuah proses pertanggungjawaban bersama antara guru dengan orang tua para siswa untuk mengantar siswa agar sukses dalam belajar. Dalam pelaksanaannya diminta para siswa itu memperlihatkan hasil pekerjaan atau tugas yang telah dinilai dan diberi komentar oleh guru kepada orang tua/ wali siswa. Orang tua/wali diharapkan dapat memberikan komentar hasil pekerjaan siswa. Bahkan menyangkut zaman Jepang mungkin orang tua mengetahui sehingga bisa dijadikan nara sumber. Orang tua/wali juga dapat menuliskan apresiasi kepada anak sebagai wujud perhatian dan komitmen orang tua/wali untuk ikut bertanggung jawab dalam keberhasilan aktivitas belajar anaknya. Wujud apresiasi orang tua ini akan menambah semangat siswa untuk mempertahankan dan meningkatkan keberhasilannya baik dalam konteks pemahaman materi, maupun dalam hal pengembangan sikap dan perilaku jujur, disiplin, kerja keras, kerja sama, harga diri sebagai warga bangsa. Hasil penilaian yang telah diparaf oleh guru dan orang tua/wali kemudian disimpan dan menjadi bagian portofolio siswa. Untuk itu pihak sekolah akan menyediakan format tugas/pekerjaan para Indonesia
UlasanMateri Tema 1 Subtema 1 Pembelajaran 6. Juli 19, 2020. Cara Menemukan Ide Pokok dan Kesimpulan dalam Paragraf. (Pengantar Tema 1 Subtema 1 Pembelajaran 6 Kelas 6) Pengertian Paragraf adalah kumpulan kalimat yang mempunyai satu ide pokok dan cara penulisannya sedikit menjorok ke bagian dalam atau menggunakan garis baru. 0% found this document useful 0 votes15 views4 pagesDescriptionMATERI TIRANI MATAHARI TERBITOriginal TitleMATERI TIRANI MATAHARI TERBITCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes15 views4 pagesMateri Tirani Matahari TerbitOriginal TitleMATERI TIRANI MATAHARI TERBITJump to Page You are on page 1of 4 You're Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Makalahtirani matahari terbit pdf. Makalah sejarah indonesia di susun oleh : 21 0 47'45,7 suhu : Puji syukur kita ucapkan kepada allah swt atas berkat, rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul ”tirani matahari terbit ” dengan sebaik baiknya. Hasil dan analisa pengamatan matahari dilakukan pada hari Ilustrasi tirani matahari terbit. Sumber Pixabay/ Tirani Matahari Terbit adalah istilah yang merujuk pada gaya penjajahan Jepang di Indonesia yang dinilai sangat kejam. Meskipun singkat, dampak penjajahan Jepang ini sangat membekas bagi masyarakat Indonesia. Idham dalam Dampak Imperialisme Jepang terhadap Sistem Pemerintahan Indonesia menjelaskan bahwa penjajahan Jepang di Indonesia memberikan banyak dampak, mulai dari segi politik, ekonomi, sosial, hingga budaya. Untuk mengetahui informasi lebih jelas tentang gaya penjajahan tirani matahari terbit ini, baca artikel ini sampai Jepang ke IndonesiaIlustrasi tirani matahari terbit. Sumber Somchai Kongkamsri/ Jepang masuk ke Indonesia sekitar tahun 1941 sejak pengeboman Pearl Harbour oleh angkatan perang Jepang. Semula, pihak Jepang disambut dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Sebab, Jepang mengaku sebagai saudara tua yang bisa membantu Indonesia untuk bebas dari kekuasaan sayangnya, Jepang akhirnya bertindak sebagaimana seorang penjajah. Pihak Jepang mulai membentuk sejumlah pertahanan militer yang rencana awalnya untuk membantu Jepang dalam perang. Di samping itu, Jepang juga mulai membentuk pemerintahan sipil dan meningkatkan bidang militernya. Tak berhenti di situ, upaya Jepang untuk menarik hati masyarakat Indonesia ini juga sampai pada Gerakan Tiga A yang dibentuk pada tanggal 29 Maret 1942. Sayangnya, rencana ini juga tidak berhasil. Akhirnya Jepang mulai membentuk organisasi dengan para tokoh pergerakan nasional untuk bekerja sama. Masa Penjajahan JepangTirani Matahari Terbit adalah julukan Jepang karena gaya penjajahannya yang sangat kejam. Adapun beberapa upaya Jepang untuk menjajah Indonesia, yaitu1. Sistem Ekonomi PerangCara Jepang menjajah Indonesia yang pertama adalah dengan menerapkan sistem ekonomi perang. Sistem ini diberlakukan untuk menopang ekonomi pihak Jepang untuk kegiatan perang. Hal ini dilakukan sebagai persiapan untuk memasuki masa Perang Dunia II. Pada masa itu, Jepang telah menjadi negara industri sekaligus bagian dari kelompok negara imperialis di Asia. 2. Aspek Pendidikan dan BudayaDampak penjajahan Jepang di Indonesia juga dirasakan dari segi pendidikan dan budaya. Pada masa itu, masyarakat yang menempuh pendidikan mulai dibatasi. Hal itu ditunjukkan dari jumlah sekolah yang dikurangi. Semula terdapat sekolah dan berakhir menjadi sekolah. Aktivitas di perguruan tinggi juga dinilai macet. Selain itu, jumlah siswa di sekolah juga dinilai merosot hingga 90%. Hal ini tentu sangat merugikan bangsa Indonesia. 3. Sistem RomushaMasa penjajahan Jepang di Indonesia selanjutnya juga menerapkan sistem romusha. Sistem ini membuat masyarakat Indonesia harus bekerja keras di bawah pemerintahan Jepang. Selain itu, sistem romusha juga membuat masyarakat menderita. Bahkan, masyarakat tidak dapat melakukan banyak hal kecuali menuruti keinginan pemerintah Jepang. Demikian sederet informasi mengenai pengertian Tirani Matahari Terbit pada masa penjajahan Jepang. [ENF]
JA K A R T A – Matahari diciptakan sebagai benda langit dengan cahaya kuat yang berasal dari pijaran bola gas panas yang sangat luar biasa. ” Dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari),” Surah An- Naba' Ayat 1. 3. Ayat ini menyatakan bahwa Allah telah menciptakan pelita, yaitu matahari, dengan cahaya yang amat terang.
Tirani Matahari Terbit , istilah tirani digunakan untuk menggmbarkan tindakan otoriter dan kekejaman jepang. Istilah “Matahari Terbit” digunakan untuk penamaan untuk tentara jepang, sebab posisi Negara jepang jika dilihat dari Indonesia , terletak di arah timur atau sama dengan arah saat matahari terbit. Sehingga Negara jepang disebut Negara Matahari Terbit. Kedatangan “Saudara Tua” Kepulauan Indonesia Sejak pengeboman Pearl Harbour oleh angkatan udara Jepang pada 8 Desember 1941,serangan terus dilancarkan keangkatan laut Amerika Serikat di Pasifik. Kemenangan pasukan Jepang seolah-olah tak dapat dikendalikan dan pasukan itu berturut-turut menghancurkan basis militer Amerika. Pada tanggal januari 1942 Jepang mendarat di Indonesia melalui Ambon dan seluruh Maluku. Meskipun pasukan KNILKoninklijk Nederlandsch Indisch Leger dan pasukan Australia berusaha menghalangi,tapi kekuatan Jepang tidak dapat dibendung. Daerah tarakan di Kalimantan Timur kemudian dikuasai oleh Jepang bersamaan Balikpapan12 januari 1942. Pada tanggal 1 maret 1942 kemenangan tentara Jepang dalam perang Pasifik menunjukkan kemampuan Jepang dalam mengontrol wilayah yang sangat luas yaitu dari Burma sampai Pulau Wake. Untuk menghadapi gerak invasi tentara Jepang,Belanda pernah membentuk Komando Gabungan tentara serikat yang disebut ABDACOM American British Dutch Australian Command ysng bermarkas di Lembang. Panglima dari pergerakan tersebut bernama Jendral Sir Archhibald. Kemudia Letnan Jendral Ter Poorten diangkat sebagai panglima perang tentara Hindia Belanda. Dalam upaya menguasai Jawa,telah terjadi pertempuran di laut Jawa,yaitu antara Jepang dengan Angkatan laut Belanda di bawah laksamana Karel Doorman. Tanggal 5 maret 1942 Batavia jatuh di tangan Jepang. Tentara Jepang terus bergerak kea rah selatan dan menguasai kota Buitenzorg Bogor. Dengan mudah kota-kota di Jawa yang lain juga jatuh ke tangan Jepang. Akhirnya pada tanggal 8 maret 1942 jendral Ter Poorten atas nama komandan pasukan Belanda atau sekutu menandatangani penyerahan tidak bersyarat kepada Jepang yang diwakili jendral Imamura. Datang “Saudara Tua” Kedatangan Jepang di Indonesia di sambut dengan senang hati oleh rakyat Indonesia. Jepang di eluh-eluhkan sebagai “Saudara Tua” yang dipandang dapat membebaskan dari kekuasaan Belanda. Dimana-mana terdengar ucapan”Banzai-banzai” selamat datang –selamat datang. Sementara itu pihak tentara Jepang terus melakukan propaganda-propaganda untuk terus mengerakkan dukungan rakyat Indonesia. Setiap kali radio Tokyo memperdengarkan lagu Indonesia raya , di samping Lagu Kimigayo. Bendera yang berwarna Merah Putih juga boleh dikibarkan berdampingan dengan Bendera Jepang Hinomaru. Jepang juga akan membantu memajukan rakyat Indonesia. Program Pan-Asia Jepang akan memajukan dan menyatukan seluruh rakyat asia. Untuk lebih meyakinkan rakyat Indonesia,Jepang menegaskan kembali bahwa Jepang tidak lain adalah “saudara tua”, jadi Jepang dan Indonesia sama bhakan untuk meneguhkan progandanya tentang Pan-Asia, Jepang berusaha membentuk perkumpulan yang diberi nama “Gerakan Tiga A”. Pemerintahan Militer Pada pertengahan tahun 1942 timbul pemikiran dari markas besar tentara jepang agar penduduk di daerah pendudukan dilibatkan dalam aktivitas pertahanan dan kemiliteran Termasuk Semimiliter. Diseluruh kepulauan indonesia bekas Hindia Belanda itu dibagi menjadi tiga wilayah pemerintahan militer Pemerintahan Militer Angkatan Darat,Yaitu Tentara kedua puluh lima Tomi Shudan untuk sumatera Pusatnya Di Bukittinggi Pemerintahan Militer Angkatan Darat,Yaitu Tentara keenam belas Asamu Shudan untuk jawa dan madura. Pusatnya di Jakarta. Kekuatan Pemerintahan Militer ini kemudian di tambah dengan Angkatan LautNi Nangkenkantai. Pemerintahan Militer Angkatan Armada selatan kedua untuk daerah kalimantan, sulawesi, dan maluku. Pusatnya di Makassar. Berdasarkan Osamu Seirei berisi ketentuan sebagai berikut Jabatan Gubenur Jendral pada masa Hindia Belanda dihapuskan dan segala kekuasaan yang dahulu dipegangnya diambil ahlioleh panglima tentara jepang di jawa. Para pejabat pemerintahan sipil beserta pegawainya di masa Hindia Belanda tetap diakui kedudukanya,asalkan memiliki kesetiaan terhadap tentara pendudukan jepang. Badan-badan Pemerintahan dan undang-undang dimasa belanda tetap diakui secara sah untuk sementara waktu,asalkan tidak bertentangan dengan aturan pemerintahan militer jepang. sipil Pada bulan Agustus 1942,Pemerintahan militer berusaha meningkatkan sistem pemerintahan,antara lain dengan mengeluarkan UU Tentang aturan daerah dan dimatapkan dengan UU Tentang pemerintahan Shu serta tokobetsushi. Menurut uu itu,pemerintahan daerah yang tertinggi adalah shu karesidenan. Pemerintahan shu dipimpin oleh seorang memiliki kekuasaan seperti Gubenur pada masa Hindia Belandameliputi kekuasaan legislatif dan menjalankan pemerintahan shucokan di bantu oleh cokan kanboMajelis Permusyawaratanshu. setiap cokan kanbo ini memiliki 3 bubagian,yakni Naseibubagian pemerintahan umum,kaisaibubagian ekonomi dan keisatsububagian kepolisian.Daerah ini disebut tokubetsushikota istimewa.contohnya kota batavia,yang dipimpin oleh Tokubetu shico Organisasi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang Yang Bersifat Sosial Kemasyarakatan Tiga A Perkumpulan ini dibentuk pada tanggal 29 maret 1942. Sesuai dengan namanya,perkumpulan ini memiliki tiga semboyan, yaitu Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia dan Nippon Pemimpin Asia. Sebagai pimpinan Gerakan Tiga, bagian propaganda JepangSedenbu telah menunjuk bekas tokoh Parindra Jawa Barat yakni sebagai ketua dengan dibantu beberapa tokoh lain seperti Pamuncak dan sejak bulan mei 1942 perhimpunan itu mulai diperkenalkan kepada masyarakat melalui ,media massa. Di dalam Gerakan Tiga A juga dibentuk subseksi islam yang disebut”Persiapan Persatuan Umat Islam” subseksi islam dipimpin oleh Abikusno Cokrosuyoso. Bulan desember 1942 Gerakan Tiga A dinyatakan gagal Tenaga Rakyat “Gerakan Tiga A” telah gagal. Kemudian Jepang berusaha mengajak tokoh pergerakan nasional untuk melakukan kerjasama. Jepang kemudian mendirikan organisasi pemuda,peuda Asia Raya dibawah pimpinan Sukardjo Wiryopranoto. Pada tanggal 9 juli 1942 Soekarno sudah berada di Jakarta dan bergabung dengan Jepang ingin membentuk organisasi massa yang dapat bekerja untuk dapat menggerakan rakyat. Bulan desember 1942 dibentuk panitia persiapan untuk membentuk organisasi massa kemudia Soekarno, Hatta, Mansur,dan Ki Hajar Dewantara dipercaya untuk gerakan baru. Gerakan itu bernama gerakan pusat tenaga rakyatPutera dibentuk tanggal 16 april 1943. Mereka kemudia disebut sebagai empat serangkai. Sebagai ketua panitia adalah Soekarno. Tujuan Putera adalah untuk membangun dan menghidupkan kembali segala sesuatu yang telah dihancurkan oleh Belanda. Menurut Jepang Putera bertugas untuk memusatkan segala potensi masyarakat Indonesia guna membantu Jepang dalam perang. Dan Masyumi Jepang sangat memerlukan kekuatan umat islam untuk membantu melawan sekutu. Oleh karena itu,semua organisasi islam MIAI yang cukup berpengaruh yang dibekukan oleh pemerintah kolonial Belanda mulai dihidupkan kembali oleh pemerintah pendudukan Jepang. Tepat pada tanggal 4 september 1942 MIAI diizinkan aktif kembali.”Berpegang teguhlah kamu sekalian pada tali Allah dan janganlah berpecah belah” dengan demikian pada masa kependudukan Jepang,MIAI berkembang baik. Adapun tugas dan tujuan MIAI waktu itu adalah Menempatkan umat islam pada kedudukan yang layak dalam masyarakat Indonesia Mengharmoniskan islam dengan perkembangan zaman Ikut membantu Jepang dalam perang Asia Timur Raya Pada bulan mei 1943,MIAI berhasil membentuk Majelis Pemuda yang diketuai oleh dan membentuk majelis keputrian yang dipimpin oleh Siti Nurjanah. Bahkan dalam mengembangkan aktivitasnya,MIAI juga menerbitkan majalah yang disebut”Suara MIAI”.Arah perkembangan MIAI mulai dipahami oleh Jepang hal tersebut tidak sesuai dengan harapan Jepang sehingga pada November 1943 MIAI dibubarkan. Hokokai Tahun 1944,situasi perang Asia Timur Raya mulai berbalik,tentara sekutu dapat mengalahkan tentara Jepang di berbagai tempat ha ini menyebabkan kedudukan Jepang di Indonesia semakin menghawatirkan. Oleh karena itu,panglima tentara ke-16,jendral Kumaikici Harada membentuk organisasi baru yang diberi nama Jawa Hokokai Himpunan Kebaktian Jawa. Rakyat diharapkan dapat memberikan darma baktinya terhadap pemerintah deni kemenangan perang. Kebaktian yang dimaksud memuat tiga hal 1 mengorbankan diri,2 mempertebal persaudaraan,dan 3 melaksanakan suatu tindakan dengan bukti. Adapun program-program kegiatan Jawa Hokokai antara lain sebagai berikut Melaksanakan segala tindakan dengan nyata dan ikhlas dengan pemerintahan Jepang Memimpin rakyat untuk mengembangkan tenganya berdasarkan semangat persaudaraan Memperkokoh pembelaan tanah air Jawa Hokokai adalah organisasi pusat yang anggota-anggotanya terdir atas bermacam-macam Hokokaihimpunan kebaktian sesuai dengan bidang profesinya. Militer Heiho pasukan pembantu adalah prajurit Indonesia yang langsung ditempatkan di dalam organisasi militer Jepang,baik angkatan darat maupun laut. Syarat-syarat untuk menjadi tentara Heiho antara lain 1 Umur 18-25 tahun,2 Berbadan sehat,3 Berkelakuan baik,dan 4 Berpendidikan minimal sekolah dasar. Tujuan pembentukan Heiho adalah membantu tentara Jepang. Kegiatannya antara lain,membangun kubu-kubu pertahanan,menjaga kamp tahanan,dan membantu perang tantara Jepang sebagai contoh,banyak anggota Heiho yang ikut perang melawan tantara serikat di Kalimantan, Irian, bahkan ada yang sampai ke Birma. Jepang berencana membentuk pasuakn untuk mempertahankan tanah air Indonesia yang disebut pasukan pembelah tanah air Peta Jepang berupaya mempertahankan Indonesia dari serangan sekutu secara sungguh-sungguh. Hal ini bisa saja didasari oleh rasa was-was yang makin meningkat karena situasi di medan perang yang bertambah sulit sehingga disamping Heiho,Jepang juga membentuk organisasi PetaPembela Tanah Air. Peta adalah organisasi militer karena itu,para anggota peta mendapatkan latihan kemiliteran. Mula-mula yang ditugasi untuk melatih anggota pera adalah seksi khusu dari bagian intelijen yang disebut Tokubetsu Han. Latihan tugas intelijen dipimpin oleh Yanagawa. Latihan ini kemudian berkembang secara sistematis dan terprogram. Penyelenggannya berada di dalam Seinen Dojo panti latihan pemuda yang terletak di Tangerang. Mula-mula anggota yang dilatih hanya 40 orang dari seluruh tanggal 3 oktober 1943 secara resmi berdirilah peta. Berdirinya peta ini berdasarkan peraturan dari pemerintah Jepang yang disebut Osamu Sainendan,nomor 44. Banyak di antara berbagai lapisan masyarakat yang tertarik menjadi anggota peta sampai akhir pendudukan Jepang,anggota peta ada sekitar 37000 orang di Jawa dan sekitar 20000 orang di Sumatra. Di Sumatra namanya lenih terkenal dengan Giyugunprajurit-prajurit sukarela. Orang-orang peta inilah yang akan banyak berperang dibidang ketentaraan di masa berikutnya. Beberapa tokoh terkenal di dalm peta,antara lain Supriadi dan Sudirman militer dan semimiliter tenaga pemuda Sebelum resmi membentuk organisasi-organisasi semimiliter,jepang telah melatih pemuda untuk menjadi pemuda yang disiplin,memiliki semangat yang tinggiseishin,dan berjiwa kesartia bushido yang tinggi. Salah satu cara untuk menanamkan nilai-nilai tersebut kepada kaum muda adalah dengan pendidikan,baik pendidikan umum maupun pendidikan khusus pendidikan umum berupa seperti sekolah dasar dan sekolah menengah sedangkan pendidikan khusus berupa latihan-latihan yang diadakan oleh jepang,seperti BPAR Barisan Pemuda Asia Raya, yang berpusat di jakarta. Barisan Pemuda Asia Raya diresmikan pada tanggal 11 juni 1942 dengan pimpinan sudibyo dan Soleh. Program latihan ini diadakan dalam jangka waktu 3 bulan dan jumlah peserta tidak di batasi selain, BPAR jepang juga membentuk wadah latihan yang disebut San A Seinen Kutensho yang diprakarsai oleh Dan Wakabayashi. Latihan ini diadakan selama satu setengah bulan. Pada tahap pertama pelatihan,telah dilantik sebanyak 250 orang. Semimiliter Seinendan Seinendan korps pemuda adalah organisasi para pemuda yang berusia 14-22 tahun. Pada awalnya, seinendan beranggota orang pemuda dari jawa. Tujuan dibentuknya seinendan adalah untuk mendidik dan melatih para pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendirinya. Untuk memperbanyak jumlah seinndan, jepang juga menggerakan seinendan bagi putri yang disebut josyi seinendan. Sampai pada akhirnya seinendan berjumlah sekitar Pemuda. Tokoh-tokoh indonesia yang pernah menjadi anggota seinendan adalah Sukarni dan Latif Hendraningrat Keibodan Organisasi keibodan krops kewaspadaan merupakan organisasi semimiliter yang anggotanya para pemuda yang berusia antara 25-35 tahun. Ketentuan utama dari organisasi keibon adalah mereka yang berbadan sehat dan berkelakuan baik. Pembina Keibodan adalah Depatermen Kepolisiankeimubu dan di daerah syushu dibina oleh bagian kepolisiankeisatsubu. Dikalangan orang-orang cina juga di bentuk keibodan yang dinamakan kakyo keibotai. Organisasi Seinendan dan keibodan dibentuk di daerah-daerah seluruh indonesia,meskipun namanya berbeda-beda. Misalnya di sumatera disebut Bogodan dan di kalimantan disebut konan kokokudan dengan jumlah anggota Dua juta orang. Pada bulan Agustus 1943 dibentuk FunjikaiPerkumpulan wanita yang anggotanya minimal berusia 15 tahun. Dan pada tahun 1944 dibentuk “Pasukan Srikandi” dan juga dibentuk organisasi untuk anak SD yang disebut seinentai Barisan murid sekolah dasar, kemudian dibentuk Gakukotai Barisan murid sekolah dasar. Barisan Pelopor Pada tanggal 1 November 1944 dibentuk organisasi yang bernama barisan pelopor. Barisan pelopor ini berada dibawah naungan jawa Hokokai. Anggotanya mencapai orang. Dimana dipimpim oleh seorang nasionalis ,yakni yang di bantu oleh suroso, Otto Iskandardinata, dan Buntara Martoatmojo. Anggota barisan pelopor istimewa ada 100 orang dengan ketuanya adalah Sudiro. Hizbullah Pada tanggal 7 september 1944,PM jepang,Kaiso mengeluarkan janji mengeluarkan kemerdekaan untuk indonesia. Jepang merencanakan untuk membentuk pasukan cadangan khusus dan pemuda-pemuda sebanyak orang. Pada tanggal 15 Desember 1944 berdiri pasukan sukarelawan islami yang bernama hizbullahTentara Allah. Tugas pokok Hizbullah adalah sebagai berikut. tentara cadangan dengan tugas Melatih diri ,jasmani maupun Rohani dengan segiat-giatnya Membantu tentara Dai Nippon Menjaga bahaya udara dan mengintai mata-mata musuh Menggiatkan dan menguatkan usaha-usaha untuk kepentingan perang. pemuda islam,dengan tugas Menyiarkan agama islam Memimpin umat islam agar taat menjalankan agama Membela agama dan umat islam indonesia Pengarahan dan Penindasan Versus Perlawanan Perang Selama masa pendudukan Jepang di Indonesia,diterapkan konsep “Ekonomi perang”. Artinya, semua kekuatan ekonomi di Indonesia digali untuk menopang kegiatan perang. Perlu dipahami bahwa ssebelum memasuki PD II,Jepang sudah berkembang menjadi Negara industry dan sekaligus menjadi kelompok Negara imperialism di Asia. Oleh karena itu,Jepang melakukan berbagai upaya untuk memperluas wilayahnya. Indonesia kemudian menjadi salah satu benteng pertahanan Jepang untuk membendung gerak laju kekuatan tentara Serikat dan melawan kekuatan Belanda. Setelah berhasil menguasai Indonesia, Jepang mengambil kebijakan dalam bidang ekonomi yang sering disebut self help. Hasil perekonomian di Indonesia dijadikan modal untuk mencukupi kebutuhan pemerintahan Jepang yang sedang berkuasa di Indonesia. Kebijakan Jepang itu juga sering disebut dengan Ekonomi Perang. Di pulau Jawa dilakukan penebangan hutan secara liar sekitar hektar. Penebangan hutan secara liar dan berlebihan tersebut mengakibatkan hutan menjadi gundul, sehingga timbullah erosi dan banjir pada musim penghujan. Penebangan hutan secara liar tersebut juga berdampak pada berkurangnya sumber mata air. Dengan demikian,sekalipun tanah pertanian semakin luas,tetapi kebutuhan pangan tetap tidak tercukupi. Untuk mengatasi keadaan ini kemudia pemerintahan Jepang mengeluarkan beberapa ketentuan yang sangat ketat yang terkait dengan produksi padi. di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Para pelajar harus menghormati budaya dan adat istiadat Jepang. Mereka juga harus melakukan kegiatan kerja bakti kinrohosyi. Kegiatan kerja bakti itu meliputi, pengumpulan bahan-bahan untuk perang, penanaman bahan makanan, penanaman pohon jarak, perbaikan jalan, dan pembersihan asrama. Para pelajar juga harus mengikuti kegiatan latihan jasmani dan kemiliteran. Mereka harus benar-benar menjalankan semangat Jepang Nippon Seishin. Para pelajar juga harus menyanyikan lagu Kinigayo, menghormati bendera Hinomaru dan melakukan gerak badan taiso serta seikerei. Akibat keputusan pemerintah Jepang tersebut,membuat angka buta huruf menjadi meningkat. Romusa Pada awalnya,tenaga kerja dikerahkan di Pulau Jawa yang padat penduduknya,kemudian di kota-kota dibentuk barisan romusa sebagai sarana propaganda. Rakyat yang dijadikan romusa pada umumnya adalah rakyat yang bertenaga kasar. Pada awalnya rakyat Indonesia melakukan tugas romusa secara sukarela, sehingga Jepang tidak mengalami kesulitan untuk memperoleh tenaga . Sebab rakyat sangat tertarik engan propaganda tentara Jepang sehingga rakyat rela membantu untuk bekerja apa saja tanpa gaji. Oleh karena iitu,di beberapa kota pernah terdapat beberapa romusa yang sifatnya sementara dan sukarela. Para pekerja sukarela ini bekerja dalam suasana yang disebut “Pekan Perjuangan Mati-Matian”. Akan tetapi lama-kelamaan pengerahan tenaga yang bersifat sukarela ini oleh pemerintah Jepang diubah menjadi sebuah keharusan dan paksaan. Mereka dipaksa bekerja sejak pagi hari sampai petang,tanpa makan dan pelayanan yang cukup,padahal mereka melakukan pekerjaan kasar yang sangat memerlukan asupan makanan dan istirahat. Tidak jarang di antara mereka jatuh sakit bahkan mati kelaparan. Dampak dari kebijakan dan tindakan Jepang tersebut membuat penderitaan rakyat tidak berkurang tetapi justru semakin bertambah. Kehidupan rakyat benar-benar menyedihkan. Sejak tahun 1943, Jepang melancarkan kampanye dan propaganda untuk menarik rakyat agar mau berangkat bekerja sebagai romusa. Untuk mengambil hati rakyat, Jepang member julukan mereka yang menjadi romusa itu sebagai “Prajurit Ekonomi” atau “Pahlawan Pekerja”. Melawan Tirani Jepang Jepang yang mula-mula disambut dengan senang hati,kemudian berubah menjadi kebencian. Rakyat bahkan lebih benci pada pemerintahn Jepang daripada pemerintahan Kolonial Belanda. Jepang sering kali bertindak sewenag-wenang. Pada masa pendudukan Jepang banyak gadis dan perempuan Indonesia yang ditipu oleh Jepang dengan dalih untuk bekerja sebagai perawat atau disekokahkan, ternyata hanya dipaksa untuk melayani para kempetai. Kondisi itu menambah deretan penderitaan rakyat di bawah kendali penjajah Jepang. Kemudia timbullah berbagai perlawanan. Angkat Senjata Salah satu perlawanan terhadap Jepang di Aceh adalah perlawanan rakyat yang terjadi di Cot Plieng yang dipimpin oleh Abdul Jalil. Ia adalah seorang ulama muda,guru mengaji di daerah Cot Plieng, Provinsi Aceh. Karena melihat kekejaman dan kesewenangan pemerintah pendudukan Jepang, terutama terhadap romusa, maka rakyat Cot Plieng melancarkan perlawanan. Di Lhokseumawe, Abdul Jalil berhasil menggerakkan rakyat dan para santri di sekitar Cot Plieng. Jepang membujuk Abdul Jalil untuk berdamai,tetapi Abdul Jalil menolak,pada tanggal 10 November 192,Jepag mengerahkan pasukannya untuk menyerang Cot Plieng. Kemudian,pertempuran berlanjut hingga pada tanggal 24 November 1942,saat rakyat sedang ,menjalankan ibadah salat subuh. Karena diserang,maka rakyat pun dengan sekuat tenaga melawan. Beberapa hari kemudian,saat Abdul Jalil dan pengikutnya sedang menjalankan sholat,mereka ditembak oleh tentara Jepang sehingga Abdul Jalil gugur sebagai pahlawan bangsa. Dalam pertempuran ini,rakyat yang gugur sebanyak 120 orang dan 150 orang luka-luka,sedangkan Jepang kehilangan 90 orang prajuritnya. Kebencian rakyat Aceh terhadap Jepang semakin meluas sehingga meunculkan perlawanan di Jangka Buyadi bawah pimpinan perwira Gyugun Abdul Hamid. Dalam situasi perang yang meluas ke berbagai tempat,Jepang mencari cara yang efektif untuk menghentikan perawanan Abdul menangkap dan menyandera semua anggota keluarga Abdul Hamid. Dengan berat hati akhirnya Abdul Hamid mengakhiri perlawanannya. di Singaparna Singaparna merupakan salah satu daerah di wilayah Jawa Barat,yang rakyatnya dikenal sangat religious dan memiliki jiwa patriotik. Rakyat Singaparna sangat anti terhadap dominasi asing. Oleh karena itu,rakyat Singaparna sangat benci terhadap pendudukan Jepang,apalagi ketika mengetahui perilaku pemerintan Jepang yang sangat kejam. Kebijakan-kebijakan Jepang banyak yang tidak sesuai dengan ajaran Islam-ajaran yang banyak dianut oleh masyarakat Singaparna. Atas dasar pandangan dan ajaran Islam,rakyat Singaparna melakukan perlawanan terhadap pemerintahan Jepang. Perlawanan itu juga dilatarbelakangi oleh kehidupan rakyat yang semakin menderita. Kemudian secara khusus rakyat Singaparna di bawah Kiai Zainal Mustafamenentang keras untuk melakukan seikeirei. Itulah sebabnya rakyat Singaparna mengangkat senhata melawan Jepang. Perlawananmeletus pada bulan Februari 1944. Perlawanan dipimpin oleh Kiai Zainal Mustafa,seorang ajeengan di Sukamanah,Singaparna Pertempuran dimulai pada hari jumat di bulan Februari 1944. Karena jumlah pasukan yang lebih besar dan peralatan senjata yang lebih lengkap,tentara Jepang berhasil mengalahkan pasukan Zainal Mustafa. Kiai Zainal ditangkap Jepang bersama gurunya Kiai Emar serta pengikutnya diangkut ke Jakarta. Pada tanggal 25 Oktober 1944,mereka dihukum mati. di Indramayu Perlawanan terhadap kekejaman Jepang juga terjadi di daerah Indramayu. Latar belakang dan sebab-sebab perlawanan itu tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di Singaparna. Perlawanan rakyat Indramayu terjadi di desa Kaplongan,Distrik Karangampel pada bulan April 1944. Kemudian pada bulan Juli muncul pula perlawanan di esa Cidempet,Kecamatan Lohbener. Perlawanan tersebut terjadi ketika rakyat merasa tertindas dengan adanya kebijakan penaikan hasil padi yang sangat memberatkan. Rakyat melawan dan protes, mereka bersemboyan “lebih baik mati melawan Jepang daripada mati kelaparan”. Namun rakyat tidak mampu melawan kekuatan Jepang yang didukung dengan tentara dan peralatan yang lengkap. Rakyat telah menjadi korban dalam membela bumi tanah airnya. d. Rakyat Kalimantan Angkat Senjata Perlawanan rakyat terhadap kekejaman Jepang juga terjadi di Kalimantan ,peristiwa yang hamper sama dengan apa yang terjadi di Jawa dan Sumatra. Salah satu erlaawanan di Kalimantan adalah perlawanan yang dipimpin oleh Pang Suma,seorang pemimpin Suku Dayak. Pang Suma dan pengikutnya melancarkan perlawanan Jepang dengan taktik perang gerilnya. Mereka dibantu rakyat yang militant dan dengan memanfaatkan keuntungan alam rimba belantara, sungai, rawa dan daerah yang sulit ditempuh perlawanan berkobar dengan sengitnya. Namun adanya mata-mata Jepang sering membuat perlawanan para pejuang Indonesia dapat dikahkan oleh penjajah. Demikian juga perlawanan rakyart yang dipimpin Pang Suma di Kalimantan ini akhirnya mengalami kegagalan. Rakyat Irian Gerakan perlawanan yang terkenal di Papua adalah “Gerakan Koreri” yang berpusat di Biak dengan pemimpinnya bernama Biak merupakan pusat pergolakan untuk melawan pendudukan Jepang. Rakyat Irian terus memberikan perlawanan di berbagai tempat. Mereka melakukan taktik perang gerilnya, Jepang cukup kewalahan menghadapi keberanian dan taktik gerilnya orang-orang Irian. Akhirnya Jepang tidak mampu bertahan menghadapi para pejuang Irian tersebut. Jepang akhirnya meninggalkan Biak,oleh karena itu dapat dikatakan Pulau Biak ini merupakan daerah bebas dan merdeka yang peratama di Indonesia. Ternyata perlawan ini meluas ke berbagai daerah, dari Biak kemudian ke Yapen Selatan. Pelawanan di daerah ini berlangsung sangat lama bahkan sampai kemudian tentara Jepang dikalahkan sekutu. di Blitar Angkat Senjata Sebagai komandan Peta,Supriyadi cukup memahami penderitaan rakyat akibat penindasan yang dilakukan Jepang. Penderitaan rakyat itulah yang menimbulkan rencana para anggota Peta di Blitar untuk melancarkan perlawanan terhadap pendudukan Jepang. Pada tanggal 29 Februari 1945 dini hari,Supriyadi dengan teman-temannya mulai pihak Jepang mengetahui adanya gerakan penyerbuan,mereka segara mendatangkan pasukan yang semuanya orang Jepang. Pimpinan tentara Jepang kemudian menyerukan kepada segenap anggota Peta yang melakukan serangan, agar segara kembali ke induk kesatuan masing-masing. Beberapa kesatuan mulai memenuhi perintah pimpinan tentara Jepang. Tetapi mereka yang kembali ke induk pasukannya memenuhi panggilan justru ditangkap, ditahan, dan disiksa oleh polisi Jepang. Selanjutnya diserukan kepada anak buah Supriyadi agar menyerah dan kembali ke indk pasukannya,Supriyadi memenuhi panggilan tersebut. Namun pasukan yang tetap melakukan perlawanan yang dipimpin Shodanco,Supriyadi,dan Muradi itu membuat pertahanan di lereng Gunung Kawi dan Distrik Pare. Untuk menghadapi perlawanan pasukan Peta,Jepang mengerahkan semua pasukannya dan mulai memblokir serta mengepung pertahanan pasukan Peta tersebut. Jepang mulai menggunakan tipu muslihat,komandan pasukan Jepang pura-pura menyerah kepada pasukan Muradi. Kolonel Katagiri kemudian bertukar pikiran dengan anggota pasukan Peta,Kolonel Katagiri berhasil mengadakan persetujuan dengan mereka. Katagiri menjanjikan,bahwa segala sesuatu akan dianggap soal interen daidan,dan akan diurus Daidanco Surakhmad. Mereka akan diterima kembali dan tidak akan dibawa ke depan pengadilan mliter. Dengan hasil kesepakatan itu mereka menyatakan mensal at as perbuatan melawan Jepang dan berjanji untuk setia kepada kesatuannya. Tidak terlalu lama akhirnya perlawanan Peta di Blitar di bawah pimpinan Supriyadi ini dapat dipadamkan. Tokoh-tokoh dan anggota Peta yang ditangkap kemudian diadili di depann Mahkamah Militer Jepang di Jakarta. Kedatangan Saudara Tua Dalam Berbagai Kehidupan Pendudukan Jepang di Indonesia Politik Dalam bidang politik,jepang melakukan kebijakan dengan melarang penggunaan bahasa belanda dan mewajibkan penggunaan bahasa jepang. Struktur pemerintahan dibuat sesuai dengan keinginan jepang,misalnya Desa dengan Ku,kecamatan dengan so,kewedaan dengan Gun,kotapraja dengan Syi,kabupaten denga ken,dan keresidenan dengan Syu. Setiap upacara bendera lakukan penghormatan kearah Tokyo dengan membungkukkan badab 90 derajat yang ditujukan pada kaisar jepan Tenno Heika. Seperti telah diterangkan diatas bahwa jepang juga membentuk pemerintahan militer dengan angkatan darat dan angkatan laut. Angkatan darat yang meliputi jawa-madura berpusat di itu di sumatera berpusatdi bukittinggi, Ankatan lautnya membawahi kalimantan, sulawesi, nusa tenggara, maluku, dan irian, sebagai pusatnya di ujung padang. Pemerintahan itu berada di bawah pimpinan panglima tertinggi jepang untuk Asia Tenggara yang berkedudukan di Dalat Vietnam. Tujuan utama pemerintah jepang adalah menghapuskan mpengaruh barat dan menggalang masyarakat agar memihak jepang. Pemerinta jepang juga menjanjikan kemerdekaan bagi bangsa indonesia yang diucapkan oleh PM Tojo dalam kunjungannya ke indonesia pada september 1943. sosial budaya dan ekonomi Untuk membiayai perang Pasifik, jepang mengarahkan semua tenaga kerja dari indonesia. Mereka dikerahkan untuk membuat benteng-benteng pertahanan. Mula-mula tenaga kerja dikerahkan dari pulau jawa yang padat penduduknya. Kemudian dikota-kota dibentuk barisan Romusa Sebagai sarana propaganda. Panitia pengerahan disebut dengan Romukyokai, yang ada disetiap daerah. Untuk mengebalikan citranya, jepang mengadakan propaganda dengan menyebut pekerja Romusa sebagai ”Pahlawan Pekerja” atau “Prajurit Ekonomi”. Saat itu kondisi masyarakat menyedihkan. Bahan makanan sulit didapat akibat banyak petani yang menjadi pekerja Romusa. Gelandangan dikota-kota besar seperti surabaya, jakarta, Bandung, dan Semarang Semakin tumbuh subur. Tidak jarang mereka mati kelaparan dijalanan atau dibawah jembatan. Penyakit kudis menjangkiti masyarakat. Pasar gelap tumbuh dikota-kota besar. Untuk menjalankan tugasnya,jepang membentuk Tonarogumi Rukun Tetangga untuk memobilisasi masa dengan efektif. Sementara itu,komunikasi di indonesia mengalami kesulitan baik komunikasi antar pulau maupun komonikasi dengan dunia luar, karena semua saluran komunikasi dikendalikan oleh jepang. Sementara itu, untuk mengawasi karya para seniaman agar tidak menyimpang dari tujuan jepang, maka didirikanlah pusat kebudayaan pada tanggal 1 april 1943 di jakarta, yang bernama Keimun Bunka Shidosho. Pada masa pendudukan jepang, keadaan pendidikan di indonesia semakin memburuk. Pendidikan tingkat dasar hanya satu, yaitu pendidikan enam tahun. Hal itu sebagai politik jepang untuk memudahkan pengawasan pada pelajar wajib mempelajari bahasa jepang. Mereka juga mempelajari adat istiadat jepang dan lagu kebangsaan jepang, Kimigayo, serta gerak badan sebelum pelajaran dimulai, Bahasa indonesia sebagai bahasa penghantar disemua sekolah dan dianggap sebagai mata pelajaran wajib. Sementara itu,Perguruan tinggi ditutup pada tahun perguruan tinggi yang dibuka lagi adalah perguruan tinggi kedokteran Ika Daigakudi jakarta dan perguruan tinggi teknik Kogyo Daigaku di bandung. Satu hal keuntungan pada masa jepang adalah penggunaan bahasa indonesia sebagai bahasa penghantar. Bagi bangsa Indonesia tuga berat itu merupakan persiapan bagi pemuda-pemuda terpelajar untuk mencapai pelajar juga dianjurkan untuk masuk militer. Mereka diajarkan Heiho atau sebagai pembantu juga dianjurkan masuk barisan Seinenden dan KeibodanPembantu Polisi. dan Militer Dalam bidang birokrasi,dengan dikeluarkanya UU Tentang aturan pemerintah daerah dan UU tentang aturan pemerintah Syu dan Tokubetshu Syi,maka berakhirlah pemerintahan sementara. Kedua aturan itu merupakan pelaksanaan struktur pemerintah dengan datangnya tenaga sipil dari jepang di jawa. Sesuai dengan UU itu, seluruk kota di jawa dan madura, kecuali solao dan yogyakarta, dibagi atas Syu, Syi, Ken, Gun, Son, dan ku. Pembentukan provinsi yang dilakukan belanda diganti dan disesuaikan dengan struktur jepang,daerah pemerintahan yang tertinggi,yaitu Syu. Meskipun luas wilayah Syu sebesar keresidenan, Namun fungsinya berbeda. Apabila Residen merupakan pembantu gubernur, maka Syu adalah pemerintah otonomi dibawah Shucokan yang berkedudukan sama dengan gubernur. Pada pendudukan jepang juga di bentuk Chou Sangi yang fungsinya tidak jauh berbeda dengan Volkstraad. Dalam Volkstraad masih dapat dilakukan kritik pemerintah dengan propagandanya, jepang berhasil membunjuk penduduk untuk menghadapi sekutu. Karena itulah mereka melatih menduduk dengan latihan-latihan militer. Bekas pasukan peta itulah yang kekuatan inti Badan Keamanan rakyatBKR,yang menjadi tentara keamanan rakyat TKR dan sekarang dikenal dengan Tentara Nasional IndonesiaTNI. Kemerdekaan Pada tahun1944, jepang terdesak, Angkatan laut Amerika Serikat berhasil merebut kedudukan penting kepulauan Mariana, Sehingga jalan menuju jepang semakin terbuka, Jendral Hedeki Tojo pun kemudian digantikan oleh Jendral Jiniaki Kaiso sebagai perdana menteri. Sementara itu Jendral Kinaiki Kaiso memberikan janji kemerdekaan september 1944. Sejak itulah jepang memberikan izin kepada rakyat indonesia untuk mengibarkan bendera merah putih di samping bendera jepang Hinomaru. Lagu indonesia Raya boleh dinyanyikan setelah Kimigayo. Sejak itulah jepang mulai mengerahkan tenaga rakyat indonesia untuk pertahanan. Selanjutnya Letnan Jendral Kumakici Harada mengumumkan dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan IndonesiaBPUPKI pada 1 maret 1945. Badan itu dibentuk untuk menyelidiki pengumpulkan bahan-bahan penting tentang ekonomi,politik,dan tatanan. Pemerintah sebagai persiapan kemerdekaan indonesia badan itu diketuai oleh Radjiman Wedyodiningrat, Soroso sebagai wakil ketua merangkap kepala tata usaha dan seorang jepang sebagai wakilnya tata usaha,yaitu Masuda Toyohiko dan Gafar Pringgodigado. Semua anggotanya terdiri dari 60 orang dari tokoh-tokoh indonesia,ditambah 7 orang jepang yang tidak punya suara. Sidang BPUPKI dilakukan dua tahap,thap pertama berlangsung pada 28 Mei 1945 .Pada sidang tahap kedua yang berlangsung pada tanggal 10-11 Juni 1945,dibahas dan dirumuskan tentang Undang-Undang Dasar. Orang-orang yang membahas mengenai dasar negara adalah Muhammad Yamin,Supomo,dan sidang pertama,Sukarno mendapatkan kesepatan berbicara dua kali,yaitu tanggal 31 Mei dan 1 Juni 1945. Tanggal 1 Juni Pukul WIB,Sukarno menyampaikan pidato pentingnya,Pada saat itu,gedung Chuo Shangi Inmendapat penjagaan ketat dari tentara jepang. Pada kesepatan tersebut Juga menjadi pembicara mengemukakan Tentang lima dasar dasar itu adalah 1Kebangsaan Indonesia, 2Internasionalismeatau Peri Kemanusian,3Mufakat atau Demokrasi, 4Kesejahteraan Sosial, 5Ketuhanan Yang Maha itu kemudian itu dikenal dengan Pancasila. Sementara itu, dalam pidatonya juga mengemukakan dasar negara kebangsaan Republik Yamin ada lima azaz, yaitu 1Peri Kebangsaan, 2Peri Kemanusiaan, 3Peri Ketuhanan, 4Peri Kerakyatan, dan 5 Kesejahteraan rakyat. Selanjutnya,sebelum sidang pertama berakhir BPUPKI membentuk panitia kecil yang terdiri dari Sembilan Orang. Pembentukan panitia sembilan itu bertujuan untuk merumuskan tujuan dan didirikanya negara kecil itu terdiri atas Yamin, Subardjo, Maramis,Abdul Kahar muzakkar,Wahid Hasyim, Salim,dan Abikusno kecil itu Menghasilakan rumusan yang menggambarkan maksud dan tujuan indonesia disusunlah rumusan bersama dasar negara indonesia merdeka yang kita kenal dengan Piagam Jakarta. Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI kemudian dibubarkan setelah tugas-tugasnya dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI pada 7Agustus 1945. Badan itu beranggotakan 21 orang,yang terdiri dari 12 wakil dari jawa,Tiga orang dari sumatera,dan dua orang dari sulawesi dan masing-masing satu orang dari kalimantan, sunda kecil, maluku, dan golongan penduduk cina ditambah enam orang tanpa izin dari pihak jepang. Panitia inilah kemudian mengesahkan piagam jakarta sebagai pendahuluan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,18 Agustus 1945. 8682.
  • gbb1bvj9kn.pages.dev/288
  • gbb1bvj9kn.pages.dev/319
  • gbb1bvj9kn.pages.dev/37
  • gbb1bvj9kn.pages.dev/510
  • gbb1bvj9kn.pages.dev/121
  • gbb1bvj9kn.pages.dev/391
  • gbb1bvj9kn.pages.dev/309
  • gbb1bvj9kn.pages.dev/192
  • materi tentang tirani matahari terbit